Senin, 27 Juni 2011

Slank ajak slanker berparty



Jakarta - Lagu-lagu milik Slank memang cukup unik untuk dikemas dengan genre apapun, termasuk musik disco. Bersama 9 DJ (disc jockey), Slank merilis album disco remix untuk para clubbers.


Album bertajuk Slank Party-Nonstop Disco DJ Remix itu, berisi lagu-lagu hits Slank yang dikemas secara remix ke musik disko atau yang biasa diputar untuk clubbing atau dugem.
"Basic-nya, kami love to party, juga sangat tertarik dengan how DJ making music. Kenyataanya, dance music cukup pesat perkembangannya di Indonesia. Kami mengeluarkan album ini karena pengin tahu interest-nya sampai di mana," ujar Kaka mewakili personel Slank saat jumpa pers rilis album tersebut di PitStop Avenue Club & Lounge, Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (22/6).
Ide awal untuk membuat album tersebut datang dari Amir Independenc3, yang sekaligus menjadi produser musik album tersebut.
"Ini berawal dari sekitar tiga tahun lalu. Saya sering singgah ke tempat dunia malam. Di situ ada home band yang sering di-request lagu dan lagunya itu lagu Slank," terang Amir.
Berawal dari situlah muncul gagasan yang kemudian ia diskusikan bersama para DJ.
"Akhirnya saya ketemu DJ dan bilang, 'Asyik enggak sih lagu Slank di-remix?' Terus, dia bilang, 'Coba, gue dengar dulu'," urainya.
Setelah melalui proses panjang akhirnya terpilih 13 lagu Slank yang di-remix oleh para DJ, yakni "Virus", "Orkes Sakit Hati", "Bang Bang Tut", "Jurus Tandur", "Pulau Biru", "Balikin", "Seperti Para Koruptor", "H.A.M. Burger", "Terlalu Manis", "Kalo Aku Jadi Presiden", "Ku Tak Bisa", "Slank Dance", dan "Kamu Harus Pulang".
Lagu-lagu tersebut di-remix secara nonstop oleh sembilan DJ dari Independenc3. Mereka adalah DJ Lotuz, DJ August, DJ Telly, DJ Rudhy'z, DJ Jackerss, DJ Imam, DJ Abow, DJ A Soen, dan DJ Angga.

Teriak lantang KAKA

 
Lelaki gondrong awur-awutan naik ke panggung. Melompat tepatnya. Ia tak pakai baju. Hanya dibalut jeans belel yang seperti selalu terlihat nyaris akan melorot. Lelaki itu acuh saja. Ia berteriak lantang menyapa penontonnya. Bukan kalimat yang bersopan-sopan. Semuanya lepas, bebas, sebuah sikap percaya diri yang terbentuk lewat pengalaman selama bertahun-tahun.

TERIAKAN lantang Kaka, vokalis band legendaris Slank, segera disambut teriakan penonton. Juga dengan sikap yang tak kalah lepas bebas. "Woy!"

Sejak awal konser ini, Slank memang berupaya untuk tak berjarak dengan penontonnya, para Slankers yang sudah memenuhi Griya Dome, Jl Amir Hamzah, Medan, sejak lepas petang, Rabu (15/6). Padahal Slank baru akan tampil sekitar pukul 22.00, setelah serangkaian performance dari Tenesa, Salam Tiga, dan Manaken, band-band yang bersaing dalam Soundrenaline Live Selection Sumatera Utara.

Ini memang bukan konser tunggal Slank. Kaka, Bimbim, Kaka, Ridho, Ivanka, dan Abdee Negara datang untuk "menghalo-halokan" Soundrenalin 2011, perhelatan live music rock outdoor terbesar di tanah air. Tapi semangat Slank tetap tak berubah. Di mana pun dan kapan pun, teriak Kaka selalu lantang, gebukan drum Bimbim tetap bertenaga, betot bas Ivanka tetap liar, cabikan gitar Ridho dan Abdee tetap menyayat-nyayat.

Total mereka menyanyikan 15 lagu, termasuk hits macam Virus, I Miss You But I Hate You dan Mars Slankers. Konser ditutup dengan lagu wajib mereka, Kamu Harus Pulang.

Salam Tiga Jari, band asal Medan, berhasil menyingkirkan Tenera (Medan) dan Manaken (NAD) untuk meraih tiket ke babak Grand Final Soundrenaline Live Selection di Pekanbaru.(yns)

legenda

Nama Band: Slank
Berdiri: 1983
Genre: Rock, Blues
Label:    Slank Records
Situs: http://www.slank.com
Personel: Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ridho (gitar), Ivanka (bas), Abdee Negara (gitar)
Mantan Personel: Bongky (bas), Pay (gitar), Indra Qadarsih (keyboard), Reynold (bas)
Jumlah Album: 17 (plus 4 album live concert)

Slank bentuk posko pengaduan korupsi

 
Grup musik Slank yang dipilih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai Duta Antikosupsi, akan membentuk posko pengaduan korupsi di berbagai daerah.

Kaka, vokalis Slank, di Padang, Sumatra Barat, Minggu (19/6) menjelaskan, rencana pembentukan posko pengaduan itu didedikasikan untuk membantu menanggulangi masalah korupsi di negeri ini yang dianggapnya tak berkesudahan.

Ia mengemukakan bahwa pembentukan posko itu merupakan hal yang tidak terlalu sulit, karena grup musik yang terkenal lewat tembang Balikin itu memiliki komunitas poendukung bernama Slankers.

"Jika dari pusat memerintahkan untuk membentuk posko-posko antikorupsi, maka Slankers di daerah akan segera membentuk," kata Kaka.

Dia menambahkan, saat ini mental antikorupsi dari para Slankers yang ada di Indonesia sudah terlihat mulai terbentuk.  "Saat ini sudah ada empat kota di Indonesia yang para Slankers-nya selalu membayar tiket masuk, ketika menonton konser Slank. Padahal sebelumnya mereka sulit sekali untuk melakukan itu," katanya. 
Menurut Kaka, Slank tetap mendukung, KPK dalam memberantas korupsi d Indonesia. Slank terus menggugah kesadaran masyarakat untuk memerangi praktik korupsi di Indonesia. "Korupsi saat ini bukan lagi menjerat kalangan atas, tetapi juga mewabah di kalangan masyarakat,"katanya.

Dia menambahkan bahwa Slank juga memberikan semangat kepada generasi muda untuk tetap anti terhadap praktik korupsi.  "Semua ini dilakukan untuk menyelamatkan generasi bangsa ke depannya agar tidak terlibat korupsi," katanya.

Dia mengatakan, gerakan yang mereka bangun ini tidak hanya di panggung seperti biasanya, tapi juga di kegiatan "Soundrenaline" juga. 

"Bagaimana pun musik adalah satu momen yang sangat pas untuk menyampaikan satu pesan, sehingga bisa dilakukan secara nyata juga dari kita untuk kita secara bersama," katanya.

Album "Jurus Tandur" yang keluar pada tahun 2011, kata Kaka,  menangkat fenomena sosial yang saat ini berkembang di tengah masyarakat, salah satunya soal korupsi.

"Dalam album Jurus Tandur ini ada 16 lagu, yang mengangkat fenomena sosial masyarakat, salah satunya soal korupsi," kata Kaka.

SOUNDRENALINE pekanbaru 2011


Ajang yang bisa dibilang sebagai salah satu pelopor hype-nya festival musik di Indonesia ini Sabtu (25/6) lalu kembali digelar. Nggak berkeliling di beberapa kota seperti sebelumnya, tahun ini festival yang diinisiasi oleh sebuah produsen rokok sebagai ajang promosinya itu, hanya digelar di satu kota. Dan yang mendapat kehormatan kali ini adalah Pekanbaru, Riau.  
Masih melibatkan nama-nama besar di blantikan musik Indonesia, namun skala gelaran kali ini terasa tak segempita gelaran beberapa tahun sebelumnya.
"Kami memang sengaja memfokuskan Soundrenaline kali ini lebih sebagai ajang community gathering yang intim," ujar Ari Lasso, yang tahun ini turun tangan menjadi penyelenggara di bawah bendera Kilau Indonesia.
Salah satu wujud dari konsep tersebut, langsung terasa pada jumlah pengisi acara.  Kalau gelaran sebelumnya bisa menampilkan 50 hingga 60 nama, untuk tahun ini Lasso dan timnya hanya mengusung sekitar 24 band/artis.
"Tiap-tiap artis bebas mengusung konsep show mereka, dan otomatis punya durasi tampil yang lebih lama," ujar vokalis yang mengaku baru dua tahun ini membentuk organisator ajang tersebut bersama beberapa rekan itu. 
Konsekuensinya, nama-nama yang digaet kali ini haruslah mereka yang punya ciri dan tentunya mampu menarik minat massa. Maka muncul nama Slank, BIP, /rif, Andra & The Backbone, J-Rocks, Ello, naif, netral, Alexa, Saint Loco, hingga Geisha, Hijau Daun, Lyla, The Changcuters, Kerispatih, New Storm, D'Bagindas serta Deadsquad. Di samping itu ada pula band-band baru yang diseleksi dalam pre-event yang digelar mulai awal tahun lalu.
Selain itu, yang juga membedakan dengan gelaran tahun-tahun sebelumnya adalah adanya booth yang nggak hanya menawarkan permainan. Melainkan program berbagi ilmu serta ide, baik bagi komunitas, maupun individu.
Begitulah. Konsep yang ditawarkan ini terbukti cukup mampu menyedot, setidaknya 22 ribu pasang mata (menurut catatan panitia hingga pukul 11 malam, saat Slank on stage, RED.). Padahal venue-nya, Lapangan Labersa, terbilang baru dan cukup jauh dari pusat kota.
"Buat EO yang baru dua tahun berdiri, ini tentu saja sebuah pencapaian tersendiri," ujar Lasso, saat acara berakhir, sembari berterimakasih pada pihak-pihak yang sudah mendukung penyelenggaraan acara ini. Terutama penikmat musik Pekanbaru yang memang punya antusiasme tinggi terhadap Soundrenaline kali ini.
Well done! See you next year!

Kegilaan slank

 
 
Ingin lagu-lagu mereka dapat diputarkan di sejumlah diskotek di seluruh Indonesia, Slank akhirnya merilis sebuah album yang berisikan 13 lagu “dugem” nonstop. 



Bertajuk “Slank Party – Nonstop Disco DJ Remix”, untuk pembuatan album ini, Slank berkolaborasi dengan sembilan disc jockey (DJ) yang tergabung dalam independenc3. Tiga belas lagu yang dibungkus dengan house music tersebut itu pun tidak semuanya pernah menjadi lagu hits Slank.

Ketiga belas lagu tersebut yaitu Virus, Orkes Sakit Hati,Bang Bang Tut, Jurustandur, Pulau Biru, Baliki, Seperti Para Koruptor, H.A.M Burger, Terlalu Manis, Kalau Aku Jadi Presiden,Ku Tak Bisa, Slank Dance, dan Kamu Harus Pulang. Hal tersebut diungkapkan Kaka, dipilih atas dasar kesengajaan sekaligus penasaran. 

“Kami sengaja ngajuin lagulagu yang enggak kebayang kalau sampai dibikin house music. Dari lagu Virus yang slow tempo, dan lagu Pulau Biru yang sebenarnya ngerock banget, itu semua kami yang ajukan ke DJDJ ini.Penasaran juga kalau sudah dirombak, bakal jadi seperti apa,”ungkap Kaka.

 Untuk merampungkan album ini pun, Slank memberikan kebebasan kepada para DJ untuk me-remix karya-karya mereka. Tidak ingin dibilang sekadar coba-coba, Slank pun mengaku bahwa melahirkan album ini memiliki beberapa target, mulai dari keinginan agar lagu-lagu mereka bisa menggema di lantai diskotek, hingga menjadikan album ini sebagai koleksi album yang cukup unik bagi para Slankers di Indonesia. 

“Dasarnya, kami ini love to party,” aku Kaka. “Sekaligus, kami juga tertarik ingin tahu bagaimana DJ bikin sebuah musik. Kenyataannya adalah dance music itu berkembang cukup pesat.Terbukti dari setiap acara rave party di Jakarta maupun Indonesia yang selalu ramai dan sama ramainya dengan rock show,”bebernya.

 Bimbim pun menambahkan bahwa ada harapan yang diinginkannya melalui dirilisnya album ini. Dia berharap dapat menyebarkan CD album “Slank Party”ini ke DJ di seluruh Indonesia. “Pengin banget bisa kasih ke semua DJ dari Sabang sampai Merauke.Jadi,kalau gue datang ke sana, lagu Slank tetap berkibar,” ujarnya sambil tertawa. 

Sembilan DJ yang ikut ambil bagian dalam album ini terdiri atas DeeJay Lotuz Disco Mafia, DeeJay Imam Hood, DeeJay Rudhy’s, DeeJay August, Dee- Jay Abow Djail,DeeJay A Soen, DeeJay Telly Alvaro, DeeJay Angga,dan DeeJay D’Jackers. Belasan lagu yang masuk ke dalam album “Slank Party – Nonstop Disco DJ Remix”, rasanya membuat lagu-lagu Slank berubah total.

Tidak ada lagi musik yang bisa membuat Slankers mengawang-awang ketika mendengarkan lagu Virus. Sentuhan musik  party malah membuat siapa pun yang mendengar lagu ini menjadi ingin menggoyangkan kepala. Kerja sama dengan para DJ ini sebenarnya berawal ketika DeeJay Lotuz Disco Mafia, salah satu anggota independenc3 tampil di konser ulang tahun ke-25 Slank di Surabaya,tahun 2008 silam. 

Mendapat sambutan yang cukup bagus,akhirnya project pembuatan album ini pun dimulai sekitar dua tahun lalu. “Salah satu faktor kami bekerja sama dalam pembuatan album ini adalah ketika kami sadar bahwa penggemar Slank di tempat-tempat dunia malam itu ternyata banyak juga.

Akhirnya,kami punya ide untuk me-remix lagu mereka, dan kami mendengarkan contoh lagu kepada Bimbim dan katanya oke juga,” beber Co Producer Album “Slank Party – Nonstop Disco DJ Remix”, Amir Independenc3. ●

Clubbing bareng slank


Mau dikemas dengan musik rock, pop, reggae atau dangdut, lagu-lagu Slank rasanya tetap asyik untuk dinikmati. Tapi, bagaimana jika lagu-lagu dari Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar), Ivanka (bas), dan Bimbim (drum) itu disajikan dalam musik disko zaman sekarang untuk clubbing di tempat-tempat dugem (dunia gemerlap)?
Slank merilis album lagi. Slank Party Nonstop Disco DJ Remix, judulnya. Isinya, sejumlah lagu Slank yang sudah populer di-remix ke musik disko, yang kini dikenal sebagai musik untuk clubbing atau dugem. "Basic-nya, kami love to party, juga sangat tertarik dengan how DJ making music. Kenyataanya, dance music cukup pesat perkembangannya di Indonesia. Kami mengeluarkan album ini karena pengin tahu interest-nya sampai di mana," kata Kaka sekaligus mewakili rekan-rekan sebandnya dalam jumpa pers rilis album itu di PitStop Avenue Club & Lounge, Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2011).
Gagasan untuk melahirkan album tersebut datang dari Amir Independenc3, yang bersama Slank menjadi produser musik album tersebut. "Ini berawal dari sekitar tiga tahun lalu. Saya sering singgah ke tempat dunia malam. Di situ ada home band yang sering di-request lagu dan lagunya itu lagu Slank," kenang Amir. "Terus, saya ketemu DJ dan bilang, 'Asyik enggak sih lagu Slank di-remix?' Terus, dia bilang, 'Coba, gue dengar dulu'," lanjutnya.
Ketika diajak bekerja sama untuk album itu, aku Kaka, Slank pun penasaran. "Seperti apa sih laguku setelah di-remix?" kata Kaka lagi.
Dari rasa penasaran mereka, di-remix-lah 13 lagu Slank yang sudah terkenal. Lagu-lagu itu adalah "Virus", "Orkes Sakit Hati", "Bang Bang Tut", "Jurus Tandur", "Pulau Biru", "Balikin", "Seperti Para Koruptor", "H.A.M. Burger", "Terlalu Manis", "Kalo Aku Jadi Presiden", "Ku Tak Bisa", "Slank Dance", dan "Kamu Harus Pulang".
Lagu-lagu tersebut di-remix secara nonstop oleh sembilan DJ dari Independenc3. Mereka adalah DJ Lotuz, DJ August, DJ Telly, DJ Rudhy'z, DJ Jackerss, DJ Imam, DJ Abow, DJ A Soen, dan DJ Angga.
Menurut para DJ, tak mudah me-remix lagu-lagu Slank itu. "Kebetulan 'Virus' saya yang kerjain. Saya dengarkan temponya, pantas enggak dibeginiin. Kalau enggak enak, ya saya ulang lagi. Kalau ada revisi, saya kerjakan kembali," terang Lotuz, DJ yang me-remix "Virus", "Seperti Para Koruptor", dan "Orkes Sakit Hati".
Setelah beberapa kali direvisi, akhirnya hasil remix oleh para DJ tersebut dicap lulus oleh para personel Slank. "Seperti lagu (asli) 'Pulau Biru', itu kan nge-rok banget. Tapi, DJ-DJ ini ahlinya. Rocknya ada di mana, rocknya tetap ada di liriknya. Jadi, mau musiknya dibikin orkestra, liriknya tetap rock," ujar Kaka.
Slank optimistis album tersebut akan menjadi barang buruan para Slanker (penyuka Slank). "Slanker itu sebenarnya kolektor. Apa pun itu, pasti dibeli. Dengan musik remix ini kami masuk ke area yang belum kami masuki seperti diskotek atau kafe. Kami kasih lagu remix yang sudah disederhanakan sesuai dengan kuping mereka," ujar Kaka lagi.

Sabtu, 25 Juni 2011

Impian slank yang tertunda

Ketenaran dan kesuksesan sudah dirasakan lima personel Slank, yaitu Bimbim, Kaka, Ridho, Abdi, dan Ivan. Tapi, sang pentolan Bimbim mengaku, dirinya dan Slank masih memiliki impian yang masih tertunda hingga sekarang ini.
“Impian kita yang belum bisa terwujud saat ini adalah bisa punya album kolaborasi dengan Iwan Fals, God Bless, dan Ebiet G Ade. Masih sangat kita harapkan itu bisa terjadi,” ujar Bimbim, Rabu (22/6).
Grup musik asal Gang Potlot yang berhasil membebaskan diri dari pengaruh narkoba itu sebetulnya sudah pernah berkolaborasi dengan para musisi senior yang sudah melegenda tersebut.  “Kalau kolaborasi dipanggung mah sudah sering, dengan Iwan Fals, God Bless sudah beberapa kali,” ujarnya.
Lalu, apa alasan album yang diinginkan Bimbim dan personel lainnya itu belum terwujud?  “Kita permasalahannya terkendala di label saja, karena labelnya beda. Kita sih independen, bebas saja. Kalau album kolaborasi diajak dengan senior kita siap saja," ujar Bimbim.
Slank sendiri saat ini sedang sibuk mempromosikan Slank Party, album yang berisikan 13 lagu yang dibuat remix. Bimbim  mengaku bakal sangat tertantang jika album kolaborasi tersebut bisa terjadi.
"Sangat bangga bagi Slank jika bisa membuat album tersebut. Kita tetap menginginkan, meski belum kesampaian. Sebab, masalah dari dulu sampai sekarang adalah label yang berbeda. Kalau album remix ini untuk mengobati para fans (Slankers) yang menunggu album kami," ujar Bimbim yang terakhir merilis album Jurus Tandur 18  (Maju terus pantang mundur).
Jurus Tandur 18 merupakan album ke-18 yang dirilis 2010 lalu yang mengangkat fenomena sosial berkembang di tengah masyarakat, salah satunya soal korupsi. Menurut Bimbim  fenomena korupsi saat ini bukan lagi menjerat kalangan atas, tetapi juga mewabah di kalangan masyarakat. "Korupsi ini kan nyata di masyarakat, bisa saja terjadi di berbagai kalangan," katanya.

Slank party

Ada yang berbeda dari album terbaru Slank. Kalau sebelumya Slank pernah membuat musik berirama dangdut, pop, rock, dan reggae tapi tetap terdengar asik di telinga para  Slankers. Kali ini kita akan mendengar album Slank dengan balutan musik disco atau istilahnya dugem dengan judul “Slank Party-Nonstop Disco DJ Remix” yang siap rilis di pasar musik Indonesia, Juni 2011
Sebanyak 13 lagu Slank yang telah populer, diantaranya Virus, Seperti Para Koruptor, Orkes Sakit Hati, Bang-Bang Tut, Jurustandur, Pulau Biru, Balikin, Terlalu manis, Ku tak Bisa, H.A.M Burger, Kalo Aku Jadi Presiden, Slank Dance, dan Kamu Harus Pulang akan ada dalam album ini.
Untuk itu Slank akan dibantu 9 DeeJay, yaitu DJ Lotus, DJ Imam, DJ Rudhy’z, DJ August, DJ Abow, DJ A Soen, DJ Telly, DJ Angga, dan DJ D’ Jackers yang tergabung dalam Independenc3 dalam meremix lagu-lagu mereka tersebut.
Alasannya pum sangat simpel kenapa akhirnya Slank mau meremix lagu- lagunya.
” Slank love to party dan kami tertarik dengan bagaimana para DJ meremix lagu-lagu Slank. Kenyataannya musik dance cukup berkembang pesat di Indonesia. Jadi ingin tahu aja kalau musik Slank di remix jadinya gimana”, Ujar Kaka mewakili para personil Slank pada Launching Slank Party-Nonstop Disco DJ Remix di PitsTop, Bar & Lounge, 22 Juni 2011.
Walau warna dari lagu-lagu tersebut sangat terasa berubah total dengan durasi yang tentunya lebih lama juga, namun berkat sentuhan para DeeJay handal tersebut rasa asli musik  Slank akan tetap sama.
Yang pasti mendengar musik Slank dalam album ini akan membuat kita asik bergoyang kepala di bawah kerlipan lampu spot. Penasaran?

Sabtu, 21 Mei 2011

Gerakan 1000 gitar ( Abdee negara )

Musisi sekaligus gitaris grup band Slank, Abdee Negara turut serta dalam Gerakan 1000 Gitar Untuk Indonesia. Abdee 'Slank' menilai gitar dapat membangkitkan semangat.

Gerakan 1000 gitar untuk anak-anak di Indonesia, khususnya mereka yang tidak mampu dapat memotivasi hidup mereka yang selama ini terpinggirkan.

"Begitu banyak kita lihat anak-anak jalanan yang terlantar kehidupannya, menjadi pengemis hingga pengamen. Tapi dengan musik, pasti ada sesuatu yang berbeda, bisa memberi semangat baru," tutur Abdee saat ditemui di kantor Rolling Stone Indonesia, Ampera, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut Abdee menuturkan semangat musik Indonesia saat ini tumbuh dan berkembang pesat. Berbagai genre musik mampu memberikan nuansa yang begitu harmoni dan tumbuh bersama komunitas-komunitasnya di Tanah Air ini.

"Musik di Indonesia sangat menarik. Tumbuh dengan skala besar bersama komunitasnya," urainya.

Ia menambahkan mampu menjadi penyembuh, terutama bagi bangsa yang tengah mengalami berbagai konflik.

"Apalagi jika mengingat bahwa music is a healer. Musik itu bisa menjadi penyembuh.

Rabu, 13 April 2011

Slank meluncurkan album baru lagi?


Setelah mengeluarkan album JURUS TANDUR NO.18, Slank kembali meluncurkan rilisan terbarunya yang akan dikeluarkan dekat-dekat ini. hal ini seperti diungkapkan oleh manajer sekaligus ibunda dari Bimbim yang akrab dipanggil Bunda Iffet.

Untuk album ini Slank menampilkan tembang-tembang lamanya yang nantinya akan diobrak-abrik serta diremix ulang oleh para disc jockey (DJ).

"Kita sudah bikin album tapi bukan baru. Namun lagu Slank yang di combine dengan disc jockley (DJ)," ujar Bunda Iffet saat dijumpai di di Pameran Kain Tradisional Indonesia Koleksi Rahmi Hatta dan Raharty Subijakto di Museum Tekstil, Jakarta Pusat.

Bunda menambahkan bahwa dalam album yang idenya dari personel Slank sendiri tak hanya menampilkan 1 DJ saja melainkan 7 DJ lokal. Meski meremix ulang namun pengerjaan album ini cukup memakan waktu yang lama.

"Cukup lama dari Januari dan baru selesai belum lama. Combine dengan 7 DJ bukan 1 DJ, kebetulan DJ lokal," terangnya.

Sementara untuk album baru Bunda Iffet menuturkan bahwa Slank belum membuat. Menurut Bunda sudah menjadi kebiasaan Slank untuk mengeluarkan album baru setiap akhir tahun.

"Lagu belum ada yang baru. Terakhir album JURUS TANDUR. Kalau puasa biasanya vakum untuk tur. Baru akhir tahun biasanya akan keluar album baru,"

Senin, 28 Maret 2011

TRIVIA SLANK

- Hampir 90% lagu-lagu Slank diciptakan oleh Bimbim.
- Ketika Bimbim di operasi, Slank tetap bermain di acara on air di televisi tanpa Bimbim. Dan Bimbim, menonton teman-temannya bermain dari televisi.
- Menurut Ivan, Abdee pernah menendang sampai terjatuh ampli dan head nya karena kesal terhadap sound gitar nya yang tidak sesuai dengan yang diinginkannya.
- Abdee dan Ivan berasal dari satu band yaitu Flash. Dan Ivan lah yang merekomendasikan Abdee untuk mengisi kepergian Reynold yang hengkang di tahun 1996
- Ridho memiliki sebuah tempat usaha Futsal
- Kaka adalah seorang rocker yang hanya tamat Sekolah Dasar. Beliau drop out saat SMP
- Cita-cita awal Kaka adalah menjadi seorang pemain sepak bola
- Mantan personil Slank, Bongky, Indra dan Pay membentuk sebuah band bernama BIP setelah keluar dari Slank
- Ketika Bimbim bernyanyi di sebuah konser, hampir dipastikan seluruh Slanker duduk.
- Bunda Iffet pernah menulis sebuah buku pada 2004 dan diberi judul Bundaku Sayang
- Selain sebagai gitaris, Ridho juga bermain keyboard untuk lagu-lagu Slank yang menggunakan piano/keyboard. Hal itu dikarenakan karena diantara personil Slank, Ridho lah yang paling fasih memainkan alat musik tersebut
- Di tahun 2002, Abdee pernah melakukan jam session dengan gitaris kenamaan, Paul Gilbert. Meski hanya beberapa menit. Dan di tahun 2006, Abdee menjadi opening artist di konser Paul Gilbert di Ancol bersama sama dengan Eet Sjahranie (Edane), dan John Paul Ivan (Eks. Boomerang) dengan membawakan lagu Juwita Malam karya Ismail Marzuki.
- Slank kerap kali membagikan bonus disetiap album yang di rilisnya. Bonus nya bervariasi. Dari mulai sticker, kalender, poster, masker, pick guitar, boxer, tali handphone, kaos, dan bahkan kondom. Hal itu dimaksudkan agar orang terutama Slanker membeli produk aslinya.
- Slank adalah band indie, karena merekalah yang menjadi produsernya sendiri
- Lagu Slank berjudul Lagi Gampang (album Tujuh), diaransemen ulang oleh penyanyi wanita Melanie Soebono, yang juga merupakan anak dari promotor Adrie Soebono
- Slank mempunyai crew yang diberi nama Jaddah Slank
- Abdee pernah menjadi konsultan gitar di majalah GitarPlus dari tahun 2004-2006. Disitu, pembaca boleh mengirimkan pertanyaan seputar gitar dan dijawab langsung oleh Abdee
- Lagu Slank berjudul Terlalu Manis masuk dalam 30 Lagu Akustik Wajib Kulik versi majalah GitarPlus Mei 2005
- Lagu Slank berjudul Juwita Malam pun pernah masuk dalam lagu yang diaransement ulang terbaik versi majalah yang sama, GitarPlus
- Album pertama Slank, Suit-suit... He He, diakui oleh beberapa musisi sebagai album favoritnya. Sebut saja Iman (J-Rock's), Ophet (Tiket), dan gitaris Eet Sjahranie (Edane)
- Ridho pernah memberikan gitar kepada Eet Sjahranie. Gitar yang diberikan adalah gitar endorsement nya Ridho.
- Para personil Slank mempunyai hobby olahraga yang sama yaitu Sepak bola dan pernah mendirikan SSC (Slank Soccer Club)
- Abdee juga sempat tercatat pernah membantu Sherina, untuk mengisi permainan gitar slide nya di lagu berjudul Sendiri
- Lagu Slank berjudul Memang, Pulau Biru, dan Terbunuh Sepi masuk dalam 150 Lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone Indonesia
- Album Slank Suit-suit... He he dan Kampungan masuk ke dalam 150 Album Terbaik Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stones Indonesia
- Album The Big Hip pun masuk sebagai album terbaik di 2008 versi majalah Rolling Stone Indonesia

Penghargaan


SLANK kembali menggelar konser di area terbuka, Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara.Konser pertama Slank di tempat terbuka tahun 2010. Grup musik rock ini sebelumnya dilarang konser dengan alasan keamanan.
Hujan turun lebat Selasa (1/6/2010) malam itu. Tapi Slank yang merayakan kebebasannya kembali tetap bernyanyi tanpa henti. Selama kurang lebih 2 jam nonstop, Slank membawakan 27 lagu dengan lagu-lagu andalannya.
Konser dibuka dengan ‘Mars Slank’ dan ‘Maju Tak Gentar’. Selanjutnya berturut-turut dengan lagu-lagu andalan Slank dan beberapa lagu terbaru dari album ‘Jurus Tandur’ seperti ‘Omdong’ dan ‘Biar Happy’.
Dalam konsernya kali ini, Kaka, Bimbim, Abdee, Ridho dan Ivanka juga meluncurkan mini albumnya yang bertajuk ‘Jurus Tandur no 18′. ‘Jurus Tandur’ itu mempunyai kepanjangan yang berarti maju terus pantang mundur.
Album Slank yang ke-18 ini diluncurkan bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila. Media yang digunakannya juga bukan media konvensional dalam bentuk kaset dan CD.
Slank menjual mini albumnya sebanyak 7 lagu dalam bentuk handphone Nexian. Dengan terobosan barunya tersebut, Slank mendapatkan Guiness book World of Record, Indonesia. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Jaya Suprana kepada Slank sesaat sebelum konser.
Dan meski terus diguyur hujan lebat, para Slanker masih tetap bertahan menyaksikan penampilan band kesayangannya itu. Hujan tentu bukan masalah besar dibandingkan kekangenan pada sang idola yang telah cukup lama ‘dicekal’.

Berikut penghargaan yang pernah di raih SLANK
  1. 1991 - Best Selling Album Rock Category BASF Awards
  2. 1993 - Best Selling Album Rock/Alternative Category BASF Awards
  3. 1994 - Best Selling ALbum (Double Platinum Album Category) BASF Awards
  4. 1994 - Video Klip Terbaik (Terbunuh Sepi) Video Musik Indonesia
  5. 1995 - Video Klip Terbaik (Bang Bang Tut) Video Musik Indonesia
  6. 1997 - Lagu Rock Terbaik (Balikin) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
  7. 1997 - Album Rock Terbaik (Tujuh) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
  8. 1997 - Group Rock Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
  9. 1998 - Album Rock Terbaik (Matahati Reformasi) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
  10. 1999 - Band paling kontroversial Taboid MUMU (MUda MUsika)
  11. 2002 - The Best Director for Video I Miss You But I Hate You MTV Indonesia Awards
  12. 2003 - Artis/Duo/Group Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
  13. 2003 - Album Rock Terbaik (Satu-Satu) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
  14. 2004 - Album Pop/Rock paling Ngetop(Road to Peace) SCTV Music Awards 2005
  15. 2005 - Penghargaan dari IFNGO (International of Non GOvernmental Organization)
  16. 2009 - Most Fav Band/Duo MTV Indonesia Awards
  17. 2010 - Album Rock Terbaik (OST Generasi Biroe) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards\
  18. 2010 - Group Musik Indonesia Pertama yang Merilis Album melalui Handphone MURI (Museum Rekor Indonesia)
Arigato yhank you PLUR

Album live slank



Memasuki tahun 2004 dimana punk berhasil menggebrak musik Indonesia, Kaka mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank. Begitu mereka menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road to Peace 24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting dan P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya direkam di atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi jagoan di album ini. Di album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul Mars Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh Slank. Album ini konon disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album secara live seperti Greateful Dead dan Blues Traveler,, namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota tempat mereka akan show. Bahkan lagu Make Love Not War direkam saat Slank sedang checksound di Yogyakarta. PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur animasi di dalamnya sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video tersebut.Bonus dari album ini adalah sebuah poster dan masker berlogo peace yang di design oleh seorang Slanker dari Makassar bernama Firman.
Tahun 2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di acara MTV Asia Aid di Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu Satu yaitu Karikatur. Selain Slank, musisi lain yang tampil di event tersebut adalah Simple Plan, Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou Hoobastank, dll.

Di akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R adalah nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya Slank setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa, Biru, dan Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu ciptaan Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini adalah sebuat sticker dan poster kalender. Dan album ini, di akhir tahun 2005 menurut majalah GitarPlus masuk sebagai album gitar rock terbaik tahun tersebut bersama dengan Gigi, Edane, dan Netral. Alasannya adalah permainan gitar Abdee dan Ridho yang cenderung blues dan rock 'n roll menyaru ke permainan gitar rock modern.
Di tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota Surabaya pada 26 Desember bertepatan dengan bencana besar di Aceh. Sebenarnya di album ini pun Slank membuat lagu tentang Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang membuat gerah para politisi pun terdapat di album ini.
Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan dana dan memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album P.L.U.R tersebut. Akhirnya di awal tahun 2005, Slank dan Iwan Fals diajak oleh Deteksi Production untuk menggelar konser di 27 Kota Indonesia yang diberi judul Bersatu Dalam Damai. Slank dan Iwan Fals berhasil mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah yang akan disumbangkan untuk korban bencana alam tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild adalah Rp.3 Milyar sehingga angka tersebut di bulatkan menjadi Rp.3 Milyar yang disumbangkan ke Aceh. Terjadi insiden di Bengkulu dalam konser ini dimana Kaka harus dilarikan ke dokter umum karena terkena timpukan dari penonton yang mengakibatkan pendarahan pada mulutnya. Namun show masih dilanjutkan. Konser ini diakhiri di Ancol.

Tahun 2005, Slank di daulat leh MTVIndonesia menjadi Icon dari MTV. Saat itu Slank berhasil mengalahkan saingan laiinya diantaranya Dewa dan juga Chrisye. Malam penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di TMII Jakarta dan musisi yang hadir di situ membawakan lagu Slank. Acara itu dimeriahkan oleh Gigi, Seurieus, Netral, Shanty dll. Slank sendiri tampil di akhir acara dan memedley lagu-lagunya.<http://www.tembang.com/info_detail.asp?id=2241&kategori=panggung>
Di tahun 2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di Korea Selatan. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju. The May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu tampil dalam acara yang diberi judul Echo of Music Concert. Slank membawakan dua buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English Version). Dalam konser ini, Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band,musisi yang berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.

Masih di tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar Fender Stratocoaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20 Jutaan, perkiraan Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta. Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA Musikindo itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat ingin meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia menemaninya itu (gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun tour Slank dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass Tobias Legend kesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.

DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam format DVD dan VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline saat itu. Lagu-lagu nya di ambil dari lima kota tempat berlangsungnya konser tersebut (Bali, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga mengajak vokalis Crowned King, Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I Miss You But I hate You. Ada sedikit dokumentari di setiap clip nya.

Slank menjawab tantangan

Tahun 2007 Slank kembali mengeluarkan album dengan titel Slow But Sure. Inilah album yang bisa dibilang "jawaban" dari para pendengar musik terutama Slanker karena banyak sekali yang meminta Slank untuk bermain akustik/unplugged. Di album ini, Slank bermain sangat sederhana. Tidak ada bunyi bising. Yang ada hanyalah suara-suara bersahabat dari perkusi, gitar akustik dan selingan harmonika. Bimbim menyumbang satu lagu di lagu Me & Reny dan ada satu lagu yang diciptakan oleh Bimbim di Las Vegas pada tahun 2006 yang dimasukan ke album ini yaitu Sin City. Kemudian ada lagu My Scooter Love yag diciptakan oleh Kaka. Di lagu ini bahkan bisa didengar di akhir lagu suara Vespa Kaka. Ada juga lagu berjudul Lapindo yang mengkritisisasi semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo. Sebelum lagu itu dimulai, Abdee berceramah sedikit terlebih dahulu. Namun lagu ini terkena sensor di bagian reff nya. Karena ada kata yang mungkin tidak seharusnya dicantumkan di album tersebut. Namun, jika lagu ini di putar di sebuah acara on air mingguan yang khusus memutar lagu-lagu Slank, lagu ini tidak di sensor. Dan ada sebuah hidden track di lagu ini berjudul Lilo. Lagu ini tidak terdapat di album tersebut tapi liriknya terdapat di booklet album. Lagu ini bisa didapatkan bila membeli software game Lilo. Single di lagu ini adalah Cinta?, Slalu Begitu, dan Sejak Kau Benci. Di versi VCD dan DVD semua lagu dibuat video klip nya. Bonus dari album ini adalah sebuah boxer.

Slank masih melanjutkan acara tour Ngedjinggo Bareng Slank nya di musim yang kedua ini bersamaan dengan promo album SLow But Sure. Slank kerap kali bermain dalam dua sesi, akustik dan elektrik. Bimbim kerap kali hanya duduk di sebuah koyak yang terbuat dari kayu, dan kayu itu dijadikan perkusi untuk mengiringi lagu. Ketika lagu Me & Reny, SLank melakukan change memebr. Kaka pindah ke drum dan Bimbim bermain gitar sambil bernyanyi.

Slank kemudian meraih hasil dari CD demo yang dibawa ke Amerika tahun 2006. Blues Saraceno bersedia untuk menjadi produser Slank untuk perilisan album internasional pertama nya. Slank yang biasanya tampil di semua kota dalam pergelaran musik Soundrenaline, tahun ini hanya mengambil jatah satu kota.

Hari-hari Slank di Amerika dimulai tanpa kehadiran Ridho yang harus menyusul seoang diri karena masalah visa. Nama aslinya yang ebrbau islami menjadi pertimbangan pihak Amerika untuk mengizinkan Ridho bisa ke Amerika. Maklum saja, paska isu terorist berkembang, Amerika selalu waspada dan sangat ketat dengan orang-orang yang berasal dari negara Arab. Hal itu pula yang membuat Ridho kesulitan mendapatkan visa nya karena namanya yang berbau Arab.

Rekaman Slank di Studio City Sound dimulai. Ada sepuluh lagu yang disertakan dalam album ini. Setelah Ridho datang, maka rekaman pun disempurnakan dan Ridho cukup mengisi bagian gitar nya saja. Blues Saraceno yang juga mantan guru gitar Ridho memberi banyak sekali masukan dan ide nya kepada Slank. Bimbim sempat membuat sebuah lagu berjudul Hard For You yang kemudian masuk ke album Slank berikutnya di tahun 2008.

Selesai rekaman album barunya di Amerika, Slank kemudian pulang ke Indonesia. ID Indonesia sendiri, Slank berkenalan dengan musisi dari Jepang bernama The Big Hip. The Big Hip yang tinggal menyisakan dua orang personil tersisa melakukan jamming di Potlot bersama Slank dan mereka sepakat untuk membuat sebuah album kolaborasi. The Big Hip diboyong di pesta ulang tahun Slank ke 24 di Surabaya dengan titel From Slank With Love yang menampilkan "bidadari" seperti Maia Estianti, T2, Sarah Idol, Sherina, Astrid, Julia Perez, dan Nirina Zubir.
-Masih akan di update, Renji Blues-

Ajaran Slankissme




Di penghujung tahun 2005, Slank kembali merilis sebuah album studio ke 14 nya yang diberi titel SLANKISSME. Dan ulang tahun Slank yang ke 22 tahun di Ancol pun sedikit banyak telah memainkan lagu-lagu baru dari album tersebut. Konser ulang tahun yang kali ini pun dimeriahkan oleh PAS Band, Peterpan, Naif, Seurieus, J-Rock's, The Brandals, Speaker F1rst, Teamlo, Melanie Soebono, Ratu, Cokelat, Jacko, Shanty dll. Di beberapa lagu, Slank berkolaborasi dengan para bintang tamu. Konon, total lagu yang dimainkan Slank sepanjang konser tersebut adalah 40 lagu.
Slankissme sendiri adalah sebuah ambigu kalimat dari Slank Kiss Me, Slank Is Me, dan Slankisme. Bimbim menyebut bahwa ada 13 ajaran 'gak sempurna dari Slankisme di antaranya adalah
1. Kita harus “Kritis”
2. Berjiwa “Sosial”
3. Penuh “Solidaritas”
4. Saling “Setia”
5. Selalu “Merdeka”
6. Hidup “Sederhana”
7. Mencintai “Alam”
8. “Manusiawi”
9. Berani untuk “Beda”
10. Menjunjung “Persahabatan”
11. Punya “Angan” yang tinggi
12. Menjadi “Diri” sendiri
13. Membuka “Otak” dan “Hati” kita

Dan itu harus diketahui oleh para Slanker, agar mengerti dan menjalani nya. Kenapa, karena memang kesempurnaan hanya milik Tuhan. Begitu kata Bimbim. Dan "tiga belas ajaran gak sempurna ini" dijadikan manifesto Slank, dan Bimbim selalu membacakan nya di saat Slank berkunjung ke suatu negara. Namun, Di dalam negeri pun Slank sering kali membacakan manifesto-nya tersebut. Single dari album ini adalah SBY, singkatan dari Sosial Betawi Yoi, dan dua tembang ballad nya, Gak Ada 2nya dan Yang Manis yang ketiga nya dibuat PV nya. Di lagu Kritis BBM dan Alami, Bimbim menciptakannya dalam satu hari. Slank bermain akustik di lagu Alami.

Di awal tahun 2006, Slank berangkat ke Jepang untuk konser disana. Konser pada tanggal 2 January itu bertujuan untuk acara charity for Sumatra. Kemudian Slank gencar mempromosikan album baru nya. Baik dari live on air di televisi atau juga konser tour nya yang menjangkau 60 kota di Indonesia. Bisa dibilang ini adalah tahun tersibuk Slank, karena di tahun ini, selain promo album Slankissme, Slank juga menjalani tour di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten dalam rangka konser Ngedjinggo Bareng Slank, lalu merilis Album Slank Since 1983 di Malaysia dan promo di negara tersebut. Di Malaysia, Slank harus kerja keras dan mereka kelelahan karena harus interview di televisi, radio serta media cetak disana. Dan puncaknya adalah ketika Bimbim menolak seorang fans yang meminta foto bersama. Di tour Ngedjinggo Bareng Slank ini, setiap Slank mampir ke suatu kota, selalu saja mampir ke suatu tempat untuk kegiatan bhakti sosial, atau juga kegiatan lainnya yang melibatkan rakyat kecil dan juga kesenian dan budaya setempat. Slank juga masih sering tampil di televisi, lalu juga konser sebagai penutup di event musik terkenal Soundrenaline. Bukan hanya itu, Slank juga mampir ke Amerika untuk mengisi acara di 5 tempat live house di beberapa kota di Amerika. Slank di undang oleh para mahasiswa disana. Hal itu dijadikan kesempatan untuk membawa CD demo album Slank yang telah di translate ke bahasa Inggris agar albumnya bisa rilis di luar negeri dan go internasional. Untuk itulah Slank gencar mencari cara dan usaha agar bisa terbang dan bermain di sana. Kesempatan emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua produser di konser mereka. Satu dari Amerika dan satu dari Kanada. Blues Saraceno, mantan gitaris group band Poison yang juga guru gitar Ridho ketika menuntut ilmu di Musician Institute, Hollywood, hadir sebagai produser yang ingin melihat aksi Slank. Dan satu lagi seorang produser dari Kanada yang juga hadir bersama vokalist dari group Crowned King, Shawn Frank, yang pernah berkolaborasi dengan Slank ketika konser Soundrenaline tahun 2005 di Bali turut serta hadir jauh-jauh dari Kanada. Mereka berdua tertarik dan akhirnya Slank lebih memilih Blues Saraceno. Alasan Slank ingin berkarier di luar negeri karena mereka telah jenuh, dalam artian, hampir semuanya sudah pernah di raih oleh Slank di Indonesia. Makanya, Amerika dan dunia lah tujuan berikutnya Slank. Slank ingin kembali menjadi Underground, yang belum dikenal oleh siapa-siapa, yang belum terkenal. Inilah pertama kalinya Slank ke Amerika. Ketika di Las Vegas, Bimbim sempat membuat sebuah lagu yang hasilnya ada di album berikutnya dari Slank.

Tahun 2006 ditutup dengan sebuah pesta ulang tahun yang ke 23 berjudul 23rd Slank Indie Festival. Acara ini memang banyak mengambil musisi-musisi ang berangkat dari jalur Indie seperti Nidji, Steven n Coconut Trezz, Suicidal Sinatra, The S.I.G.I.T, Sheila on 7 dll. Ada dua panggung besar di ulang tahun ini.

Abdee Negara


Nama Asli : Abdee Negara
Tempat/Tgl Lahir : Danggala, 28 Juni 1968
Gaya Permainan : Blues, Rock, (bebas)
Group Band : Slank
Pengaruh musikal : Keith Richard, Ry Cooder
Gitar Yang Digunakan : Extreme Telecaster Abdee signature, Fender Telecaster

Ia hijrah dari kota Palu ke Jakarta untuk menjadi musisi profesional. Pertama-tama ia bergabung bersama band Ecky Lamoh, Gideon Tengker, dan Henky Supit. Lantas kemudian menjadi session player untuk berbagai artis lain mulai dari Ermy Kulit sampai Trio Kwek-Kwek.

Namanya menjadi pembicaraan luas saat ia dan rekannya, Ridho didaulat sebagai gitaris baru Slank menggantikan Pay yang sudah mendarahdaging bagi para fans Slank saat itu. Awalnya, para Slankers sempat meragukan kapasitasnya sebagai salah satu pengganti Pay. Namun, kenyataannya kemudian sangat tidak sesuai dengan perkiraan awal para Slankers. Bahkan kontribusi yang diberikan oleh Abdee terhadap Slank bisa dibilang melebihi Pay. Maklum, selain sebagai gitaris, Abdee juga jago sound engineer. Abdee lah yang kini menangani pembuatan album-album Slank.

Album Tujuh yang dirilis tahun 1997 adalah debut albumnya bersama Slank. Di album itu ia menampilkan permainan yang ngeblues kepada para Slankers. Jika album-album Slank sebelumnya tidak pernah menembus angka 1 juta keping, dengan masuknya Abdee pada formasi baru Slank ini justru mampu meningkatkan penjualan album Slank. Abdee juga sering menampilkan permainan solo dengan menggunakan slide. Jika anda mendengar permainan slide didalam lagu-lagu Slank maka bisa ditebak, Abdee lah yang memainkannya.

Bersama Slank, Abdee telah merilis album Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1999), 999+09 1 dan 999+09 2, kemudian Ngangkang (2000), Virus (2001), Satu satu dan Bajakan (2003).

Selain sibuk bersama Slank, Abdee juga tercatat sebagai sound engineer dan produser untuk album grup musik lainnya seperti Seurieus. Ia juga menjadi salah satu clinician di majalah G Plus bersama anggota gitaris.com, Owen. Untuk gitar, Abdee menjadi endorser dan artis untuk merk gitar Extreme. Meskipun begitu, ia tetap menginginkan model Telecaster


Semua Karena Rock 'n Roll

"Semua ini karena Rock 'n Roll, sehingga mengapa saya akhirnya memilih musik untuk jalan hidup dan karier saya. Dan saya tidak bisa lari dari hal itu." Inilah yang ditekankan oleh Abdee Negara gitaris kelompok Slank di sebuah studio.


Bisa jadi Slank saat ini adalah band Rock terbesar dan terpopuler di Indonesia. Bagaimana tidak, album kelompok yang bermarkas di Jalan Potlot ini terbilang tetap laris di pasar musik nasional. Belum lagi jadwal panggung mereka yang cukup padat. Di setiap pementasan kelompok yang cukup kontroversi ini, selalu dipadati pengunjung. Para fans fanatik yang biasanya disebut Slankers ini cukup eksis dan bertebaran di hampir seluruh pelosok tanah air. Bisa dikatakan, mungkin hanya Slank lah yang memiliki fans sefanatik itu. Sebuah kelompok yang dianggap dapat mewakili semangat kaum muda dari kalangan marginal.

Slank sendiri memiliki musisi atau personil yang cukup berbakat di bidangnya. Ramuan Rock 'n Roll dan syair yang banyak membahas masalah sosial yang terjadi di sekitar kita pun menjadi sajian yang cukup sukses.

Sabtu, 05 Maret 2011

Reuni SLANK

Bimbim, Kaka, Bongky, Pay memberi kenangan yang terlalu manis untuk dilupakn pada pengunjung acara Reuni Potlot 2011.








“Gue nggak bisa nyanyi kalau nggak ada Bimbim di balik drum,” kata Kaka Slank dengan nada setengah tipsy.
Kamis [4/3] menjelang tengah malam, Score! Cilandak Town Square Jakarta Selatan. Orang-orang yang di depan panggung tersenyum melihat tingkah Kaka. Malam itu, alumni gang Potlot mengadakan konser musik dalam rangka reuni. 
“Biasanya kita kalau ketemuan, di kawinan atau di pemakaman. Terakhir yang kita ketemu banyak orang, waktu di pemakaman Chilling. Makanya, sekarang pengen kumpul-kumpul dalam suasana senang,” kata Oppie Andaresta. 
“Intinya ya ketemuan aja,” kata Damon Koeswoyo, yang juga jadi salah seorang penggagas.
Dan muncullah ide untuk mengadakan reuni Potlot, yang disiapkan hanya dalam dua minggu. Band-band yang ada hubungannya dengan gang Potlot pun didaulat tampil: ada yang merupakan generasi kedua alias anak-anaknya, ada juga yang memang alumni Potlot. Selain para musisi, Bunda Iffet pemilik rumah yang jadi tempat berkumpulnya anak-anak Potlot juga turut hadir mendukung acara itu. Dia bahkan membagi ceritanya soal jaman Potlot masih ramai oleh anak-anak itu.
“Di depan Bunda, kami mau buat pengakuan. Dulu kan, di Potlot tuh telepon dikasih koin, tapi kami bisa ngakalin supaya nggak harus masukin koin,” kata Oppie sambil tertawa.
“Indra tuh paling pinter ngakalin telepon. Jadi meskipun dikunci, dia tetep bisa make telepon,” lanjut Bunda.
“Iya, dari dulu Indra emang jenius,” kata Oppie.
Di antara nama-nama yang familiar dan mendapat kesempatan tampil adalah: Bunga, gitaris Adrian Adioetomo [yang punya nama panggilan Ian Soldano karena memakai amplifier merk Soldano], dan Cozy Republic. Nama-nama lain sebenarnya dijadwalkan tampil, seperti Ray D’ Sky dan Oppie Andaresta, tapi menjelang tengah malam, sebelum waktu yang disediakan Score! berakhir, dedengkot Potlot dipanggil ke panggung untuk melakukan jam session.
Kaka yang pertama kali naik. Dia mengajak Well Willy serta Rico Corompies untuk bernyanyi. Lantas, Boris Simanjuntak gitaris The Flowers ikut dipanggil juga. 
“Tadi gue lihat Bongky di sini, gue pengen Bongky yang maen bass,” kata Kaka.
Orang-orang mulai tersenyum mendengar Kaka memanggil nama Bongky, seakan-akan mimpi mereka hampir jadi kenyataan: melihat Slank formasi lama sepanggung kembali. Dan ketika akhirnya Bongky naik sambil cengengesan ke panggung, tepuk tangan mulai meriah. 
“Bimbim mana? Panggil Bimbim? Gue nggak bisa nyanyi kalau bukan Bimbim yang maen drum,” kata Kaka sambil mencari-cari sepupunya itu. “Gue juga tadi lihat Pay, mana Pay? Ajak Pay ke sini buat main gitar.”
Tepuk tangan dan teriakan mulai terdengar meriah. Harapan semakin dekat dengan kenyataan. Tak berapa lama, Bimbim muncul dan langsung duduk di kursi drum. Hampir bersamaan, Pay muncul dan naik ke atas panggung sambil tersenyum. Orang-orang pun semakin berteriak kegirangan. Akhirnya, di panggung itu berkumpullah: Bimbim, Kaka, Bongky, Pay, Boris, Well Willy, dan Rico Corompies. 
Tanpa dikomando, Pay langsung memainkan intro “Wild Horses” dari The Rolling Stones. Sebuah adegan yang langka: Slank formasi lama memainkan The Rolling Stones kembali. Meskipun dengan ingatan Kaka, Willy, dan Rico akan lirik yang tak terlalu baik, lagu-lagu The Stones langsung dihajar berturut-turut: “Sympathy for The Devil” dan “Honky Tonk Woman.” Melihat itu saja, orang-orang sudah kegirangan. Dan kejutan itu pun muncul ketika Pay—lagi-lagi tanpa dikomando—langsung memainkan intro “Memang”, sebuah lagu dari album pertama Slank, Suit Suit...He...He [Gadis Sexy]. Lalu, setelah jeda beberapa detik, Pay memainkan intro “Mawar Merah” yang juga tanpa hasil diskusi. Dan seperti pepatah naik sepeda, meskipun sudah lama tak melakukan itu, formasi Slank era lima album pertama, dengan baik memainkan lagu itu, sayang sekali Indra Q berhalangan hadir karena sakit. 
Ketika orang-orang berpikir kejutan itu akan berakhir—mengingat mereka sudah memainkan lima lagu—tiba-tiba Pay memainkan intro “Terlalu Manis” yang tentu saja disambut tepuk tangan dan jeritan meriah serta koor yang membahana di Score! Formasi lama Slank itu menutup reuni Potlot dengan sebuah lagu reggae milik Slank berjudul “Begitu Saja”. Reuni semacam ini pernah terjadi pada tahun 2006, di Hard Rock Cafe Jakarta. Waktu itu, alumni Potlot mengadakan acara untuk mengenang Imanez dan tanpa sengaja, Bimbim Kaka Bongky Indra Pay akhirnya bisa ‘dijebak’ ada di satu panggung. Hanya bedanya, reuni singkat di Score! itu membawakan lebih banyak lagu—di Hard Rock mereka hanya membawakan dua lagu. 
“Bayar tujuh puluh lima ribu harus dapat sesuatu ya,” kata Kaka di sela-sela nyanyinya. 
Menjelang pukul satu pagi, reuni Potlot berakhir, meski orang-orang masih asik bercengkerama melepas rindu.
“Dari dulu nggak berubah anak-anaknya. Yang gila ya tetep gila, yang seneng megang kamera masih megang kamera, cuma bedanya dulu belum ada handphone,” kata Bongky sambil tersenyum memandang sekelilingnya.
“Iya, dari dulu Potlot nggak berubah. Cewek-ceweknya cakep-cakep,” tambah Adrian Adioetomo.

Maju bersama bintang

Concert Slankissme 16 januauri 2011


 
Sabtu, 16 Januari 2011, salah satu sponsor dr album SLANK yaitu YAMAHA motor mengundang SLANK untuk mengisi salah satu acara mereka mereka yang bertajuk “Maju Bersama Bintang”..
Acara ini juga dihadiri oleh banyak bintang-bintang selain slank, diantaranya BCL, FADE2BLACK, OVJ, dan juara dunia motoGP 2010 (hayo pada tau gak?), kalo loe semua jawab Valentino Rossi, salah banged loe semua..yang hadir disitu salah satu temennya rossi, yapz,Jorge Lorenzo, do’i juga ikut ngeramein acara yang berlangsung di JHCC sabtu, 16 januari 2011.
Gw gak bakal ngebahas seluruh acara disini, yg gw mau bahas cm slank doang,slow aje brur. Di acara ini awalnya SLANK dijadwalin bawain 4 lagu. Gosip jalanan, jurustandur, LOEHARUSGRAK, sama orkes sakit hati. Eh sayang banged, karena kelamaan durasi dan juga molor jadwalnya slank cuma jadi bawain 2 lagu doang, jurustandur dan gossipjalanan. Jadi kurang deh goyangnya, hehehehe.
Dan sayangnya juga perform slank kemaren juga minus mas abdee. Dikarenakan salah satu saudaranya ada yang meninggal dunia.
Tapi disamping minusnya abdeenegara dan slank yang cuma jadi bawain 2 lagu dari 4 lagu, eh ada surprise lain, disini mas ridho nge-jam bareng salah satu gitaris top Indonesia. Baron namanya, hayo slanker pada tau gak, baron itu sapa?hehehehehe….Ternyata Baron itu SLANKER juga lho..hehehehe…
Slank feat Baron ini bawain lagu gossip jalanan, coba deh loe pada bayangin kerennya kaya apa, Ridho disandingin ama Baron?MANSTABS Brads..hehehehehe….
sekian deh laporan dari gw,byar gk cuma bisa ngebayangin, niy gw kasih gambarnya dan kerennya acara tersebut..hehehehe…
PISS, LOVE, UNITY, RESPECT..

WORLD SILENT DAY CAMPAIGN

 Slankissme

Saat ini bumi menghadapi kerusakan lingkungan, konflik sosial atas sumberdaya yang kian langka, dan perubahan iklim. Semuanya disebabkan terutama oleh aktivitas produksi dan konsumsi manusia yang tidak ramah lingkungan. Manusia harus sadar bahwa bumi perlu diberi waktu untuk memulihkan diri.
Apa itu World Silent Day (WSD)?
Hari Hening Sedunia atau World Silent Day (WSD) adalah gerakan masyarakat bersama untuk menyelamatkan bumi. WSD merupakan gerakan moral untuk memberikan ruang bagi bumi untuk bernapas, walaupun hanya sehari.
WSD mengajak masyarakat dunia melakukan hening pada 21 Maret tiap tahun. Sesuai namanya, pada hari tersebut, umat manusia diminta menjadi hening, mengurangi kegiatan harian, termasuk mengurangi berkendaraan. Tiap orang diminta berkontribusi mengurangi konsumsi energi, sumberdaya alam dan bahan-bahan lain.
21 Maret dipilih sebagai simbol peralihan  menuju kehidupan baru, saat matahari berada pada titik vernal equinox dan akan bergerak dari khatulistiwa ke arah utara. Keesokan harinya pada 22 Maret dilanjutkan dengan penghargaan terhadap air sebagai Hari Air Sedunia.
Hari Hening Sedunia atau World Silent Day (WSD) adalah gerakan masyarakat bersama untuk menyelamatkan bumi. WSD merupakan gerakan moral untuk memberikan ruang bagi bumi untuk bernapas, walaupun hanya sehari.  WSD mengajak masyarakat dunia melakukan hening pada 21 Maret tiap tahun. Sesuai namanya, pada hari tersebut, umat manusia diminta menjadi hening, mengurangi kegiatan harian, termasuk mengurangi berkendaraan. Tiap orang diminta berkontribusi mengurangi konsumsi energi, sumberdaya alam dan bahan-bahan lain. 21 Maret dipilih sebagai simbol peralihan  menuju kehidupan baru, saat matahari berada pada titik vernal equinox dan akan bergerak dari khatulistiwa ke arah utara. Keesokan harinya pada 22 Maret dilanjutkan dengan penghargaan terhadap air sebagai Hari Air Sedunia.
Bagaimana Ide WSD Muncul?
Gagasan WSD lahir menjelang penyelenggaraan Konferensi Perubahan Iklim (COP 13 UNFCCC) di Bali. Sebagai bagian partisipasi masyarakat Bali mengatasi perubahan iklim, Bali Organic Association (BOA), Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Eksekutif Daerah Bali, dan Yayasan Wisnu membentuk Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim. Kolaborasi ini bertujuan memfasilitasi partisipasi masyarakat menyampaikan aspirasi mengenai keadilan iklim.
Melalui beberapa temu kampung, pertemuan Ornop dan diskusi terfokus, tercetus gagasan mengangkat kearifan lokal di Bali yakni Nyepi, sebagai salah satu cara mudah mengurangi  emisi gas rumah kaca. Aspek ekologisnya dapat ditawarkan ke dunia internasional, sehingga kampanyenya disebut World Silent Day atau Hari Hening Sedunia.
Bagaimana Cara Berpartisipasi?
Setiap orang dapat berpartisipasi dalam WSD dan melakukan pengurangan konsumsi energi serta bahan lain secara kreatif.  Hening selama 24 jam mungkin sulit bagi orang-orang di jaman ini. Namun pengurangan konsumsi tetap bisa dilakukan. Misalnya, seminggu sekali bersepeda ke tempat kerja atau mematikan beberapa barang elektronik.
Setiap orang dapat memilih caranya sendiri untuk melakukan hening.
Kirimkan pengalaman hening tersebut untuk dibagi kepada orang lain melalui mysilent@worldsilentday.org. Masyarakat juga bisa memberikan kontribusi dana, bahan kampanye, ide, waktu dan komitmen atau menjadi perwakilan WSD di daerah masing-masing
more info :
Jalan Pengubengan Kauh No. 94 Kerobokan, Badung – Bali
Telp/ Fax : +62 361 735 321 / 735 320
Email : info@worldsilentday.org
Situs web: http://worldsilentday.org

Pemenang sms slank ultah yang ke 27

Halo slanker, ingetkan waktu itu dalam rangka ulang tahunnya Slank yang ke 27 tahun. Kita ngadain kuis “Ucapan SMS”, yaitu dengan cara SLANK ULTAH [ucapan ultah lo buat Slank] & kirim ke 9250. Dan kita sudah nemuin pemenangnya lho.
Dan kalo kalian penasaran siapa Slanker yang beruntung itu, ini dia nih Slanker yang berutung dapetin Gitar dan album Slank dari pertama sampai terakhir, yang udah ditanda tanganin sama Slanknya sendiri.
Inilah dia pemenangnya :

Maman slanker Tangerang
+628569218****
isi SMS: SLANK ULTAH (S)uara khas ka2,(L)antunan gtar ridho,(A)bdee mainkn mLodi,(N)ada indah dri ivan,(K)etukan drum bim2 yg hrmonis,adLh SLANK..met uLtah yg k 27.
Testimoni Maman:

Pesan: Terus bikin kegiatan yang positif aja.
Kesan: Mantap! 4 jempol
(P)iss (L)ove (U)nity (R)espect

Pemenang kedua Wantriono putra  slanker asal Bandar Lampung. +628154148****

Pemenang ketiga Adjie Pratama slanker asal Condet. +62218079****
Selamat kepada para Pemenang! Tunggu event2 kami selanjutnya.

Sabtu, 26 Februari 2011

SLANK dan ultah tvOne 3 tahun



Slank sukses membawakan
total 7 lagu dalam acara TvOne baik bermain sendiri maupun yang
berkolaborasi dengan para artis lainnya. Slank membuka acara ulang
tahun TvOne ini dengan membawakan lagu "Loe Harus Grak" dan langsung
dilanjutkan dengan lagu "Jurustandur". Pada saat kolaborasi dengan
Ian Antono 'GodBless', Kaka berhasil membius penonton dengan
membawakan lagu "One" yang dipopulerkan oleh band U2. Perpaduan
keduanya sangat pas dalam membawakan lagu tersebut.
Kemudian Slank juga
berkolaborasi dengan Achmad Albar 'GodBless', Afgan, Astrid, dan juga
para host TvOne membawakan lagu "Kebyar-Kebyar". Suara Kaka dan
Achmad Albar yang nge-rock digabung dengan suara Afgan, Astrid, dan
para host TvOne membuat kolaborasi ini semakin meriah.
Pada akhir
penampilannya Slank juga berkolaborasi dengan anggota partai politik
dalam membawakan lagu "Balikin" dan "Ku Tak Bisa". Tapi kolaborasi
dengan anggota partai politik ini membuat lagu yang dibawakan Slank
menjadi kurang enak didengar.



Hoiiiii......Slankers, malem mingguan bareng Slank yukk...
Jangan sampai ketinggalan nonton penampilan spesial Slank di Indosiar dalam acara Gebyar BCA hari ini tgl 26 Februari 2011 mulai pkl.21:00 WIB LIVE!!!
Dan buat besok tgl 27 Februari 2011, Slank akan maen dalam acara Indonesia Mencari Bakat di TransTv pkl.19:00 WIB.
Ayoo jangan sampe kelewatan aksi panggung dari Slank okeeeee.... PLUR

Sabtu, 22 Januari 2011

Panji demokrasi SLANK & IWAN FALS


     Desa Leuwinanggung, kecamatan Cimanggis, yang masuk di daerah Depok, setiap bulan selalu ramai oleh mereka yang menyebut diri sebagai OI, Orang Indonesia. Kumpul-an penggemar yang fanatik dengan Iwan Fals. Setiap akhir bulan di hari Sabtu, lebih dari seribu orang akan berkumpul. Sang pemilik rumah, sang empunya ikon dari OI, rajin menggelar kegiatan ini untuk menampung mereka yang kangen kepada lagu-lagu yang dibawakan langsung oleh Iwan Fals. Dengan harga tiket Rp 40.000,- yang 10 persennya akan disumbangkan kepada kegiatan sosial, konser bulanan di Leuwinanggung ini mulai menjadi ritual yang tak terlewatkan oleh para penggemar Iwan Fals. Berbagai orang di sekitar turut mendapat limpahan dari kegiatan konser ini. Dari yang berjual-an makanan, minuman, T-shirt Iwan Fals, hingga tukang rokok, tukang parkir, petugas keamanan, dan ragam pernak-pernik jualan kaki lima yang digelar kagetan.

     Poster acara di Panggung Kita dengan tema Panji-Panji Demokrasi memperlihatkan tangan-tangan terkepal dengan dominasi warna merah. Sebuah -idiom akan semangat perlawanan. Seniman Shepard Fairey kerap menggunakan warna dan pendekatan seperti yang dipakai sebagai latar panggung dan poster acara Panji-Panji Demokrasi dalam karyanya.

     Ada yang menarik dari konser bulanan yang dilakukan di rumah Iwan Fals ini. Di sebuah tempat yang disebut Panggung Kita, sebuah tempat konser yang mampu menampung 1500 orang, berlangsung konser bulanan yang selalu memiliki tema berbeda. Tema yang membuat penampilan setiap bulan dari Iwan Fals dan Band menjadi tidak membosankan. Ratusan modal lagu yang dimiliki Iwan Fals rasanya cukup untuk persediaan amunisi komposisi setiap bulan. Iwan Fals kerap memasukkan lagu-lagu dari band yang pernah disinggahinya sebagai pemberi nuansa karakter lagu dan memperbanyak daftar lagu. Lagu dari Swami, Kantata Takwa, serta Dalbo sering juga dibawakan Iwan Fals dan Band di Panggung Kita.
     Iwan Fals dan manajemen yang bernama PT Tiga Rambu rupanya cukup jeli mengemas pertunjukan yang dilaksanakan di rumahnya. Panggung yang bisa menjadi medium konser tersedia di dua titik, sebelah kanan dan sebelah kiri. ”Ini bisa menjadi alternatif konsep panggung setiap bulan, bisa di sebelah kanan dan bisa di sebelah kiri. Sebuah tema juga bisa menjadi pilih-an di mana panggung akan dipasang,” ujar Yos, istri Iwan Fals, akrab disapa mbak Yos, yang selalu sibuk menjelang konser setiap bulan di Leuwinanggung. Selain itu, setiap bulan Iwan Fals selalu menghadirkan bintang tamu yang menjadi bonus tersendiri bagi penggemar Iwan Fals. Biasanya sang bintang tamu akan menyanyikan lagu Iwan Fals dan lagunya sendiri, berduet dengan Iwan Fals sebagai tuan rumah.
Ian Antono, Sherina, Glenn Fredly, Dewi Sandra, dan Peterpan adalah nama-nama yang menjadi bintang tamu konser bulanan Iwan Fals tahun 2009 ini. Uniknya, nama bintang tamu tidak disebut dalam promo acara, sehingga benar-benar menjadi kejutan yang menyenangkan.

     Sore itu sebelum acara dimulai, saya dijemput di luar panggung oleh Yos dan Cikal. Cikal adalah anak kedua dari pasangan Yos dan Iwan Fals yang ternyata menjadi direktur utama PT Tiga Rambu. Terakhir kami bertemu saat Yos, Cikal, dan Raya [anak bungsu Yos dan Iwan Fals] datang di acara Rolling Stone Private Party di kantor Rolling Stone Indonesia. Saat itu Iwan Fals tidak bisa hadir karena sedang menyisir daerah pesisir Jawa Barat. ”Mas Iwan lagi mencari ide,” kata Yos saat itu tentang tidak bisa hadirnya Iwan Fals.

     Kami sempat berbincang sejenak di sebuah tenda yang didirikan oleh LSM Kontras. Beberapa hari sebelum konser bulanan di Leuwinanggung, Iwan Fals sempat berkunjung ke kantor Kontras dan tampil di situ. Tepatnya di hari Senin 25 Mei, Iwan Fals dan manajemen hadir ke perwakilan Jaringan Solidaritas Korban Untuk Keadilan (JSKK) di Kantor Kontras, Jl. Borobudur 14, Menteng, Jakarta Pusat. Aksi sosial ini, menurut pihak manajemen, mengawali konser bulanan Iwan Fals & Band tanggal 30 Mei 2009 dengan judul  “Panji-Panji Demokrasi” di Panggung Kita, Leuwinanggung. Judul konser tersebut dipilih dalam rangka turut memperingati Hari Reformasi yang jatuh pada tanggal 21 Mei, juga dikaitkan dengan aksi sosial solidaritas untuk komunitas keluarga korban Reformasi yang tergabung dalam JSKK. Hubungan Iwan Fals dan Kontras sangat dekat. Saat merilis album 50:50, bahkan Iwan Fals membuat lagu khusus untuk almarhum Munir. Sebuah lagu liris berjudul ”Pulanglah” menjadi penghormatan Iwan Fals kepada suami dari Suciwati tersebut. Lagu tersebut juga dibawakan Iwan Fals saat bertemu Suciwati di kantor Kontras.
      Yos dan Cikal kemudian mengajak saya melihat pameran lukisan di pendopo tamu yang diikuti peserta dari seluruh Indonesia. ”Setiap bulan, yang menang akan mendapat hadiah T-shirt dan CD album dari papa,” ujar Cikal menjelaskan. Saya lantas diantar menuju taman tengah di rumah Leuwinanggung. Di taman tersebut, duduk Iwan Fals mengenakan T-shirt bertuliskan tema acara ”Panji-Panji Demokrasi” dan sarung warna hitam yang tampaknya akan menjadi wardrobe panggung sore itu. ”Halo, apa kabar? Aku semalam melihat Anda di TVone saat di acara yang ada Fariz RM dan Erwin Gutawa,” kata Iwan Fals ramah sambil menjabat tangan saya. Saat saya datang, Iwan Fals sedang berbincang dengan Oppie Andaresta yang datang bersama suami dan anaknya yang berdarah bule. Suami Oppie disapa dengan nama Kerto. Dan si anak disapa dengan nama Bejo.
Hari Sabtu 30 Mei 2009 menjadi sangat istimewa. Selain tema berjudul ”Panji-Panji Demokrasi” yang menjadi konsep acara sore itu, akan hadir Slank sebagai bintang tamu. Dua nama penghimpun massa musik paling besar di negeri ini akan berbagi panggung bersama. Hadir pula Oppie Andaresta, seorang penyanyi alumnus markas Slank, juga sebagai bintang tamu. Seharusnya hari itu akan hadir Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang ikut menyaksikan konser bulanan Iwan Fals dengan bintang tamu Slank. Malam sebelum konser, saya sempat menanyakan hal ini kepada mbak Yos, apakah betul RI 2 akan hadir. ”Ya, dia akan hadir. Tadi Paspampres (Pasukan Pengawal Presiden) sudah mengirim pasukan dan intel ke lokasi untuk menyisir venue. Jangan kaget jika besok ada metal detector di lokasi ya,” begitu kata Yos lewat pesan pendek ke saya. Namun entah kenapa pada pukul 14.00, satu jam sebelum acara, ada info mendadak bahwa Jusuf Kalla urung hadir.

Seperti diketahui, pagi hari tanggal 30 Mei 2009, tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan memperebutkan kursi tahun 2009 menghiasi media elektronik saat pengambilan nomor urut Pemilu 2009 di kantor KPU. Pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto mendapat nomor 3, SBY dan Boediono nomor 2, dan Megawati dan Prabowo nomor 1. ”Mungkin beliau menaati peraturan KPU yang melarang melakukan kegiatan bersifat kampanye sebelum waktunya.” ujar Yos. Tentu akan menjadi berita nasional jika calon presiden Jusuf Kalla hadir di lokasi saat Iwan Fals dan Slank berbagi panggung bersama. Kecurigaan akan upaya menarik simpati dari penggemar Iwan Fals dan Slank pastinya akan merebak. Namun hal tersebut urung terjadi. Konser yang saya pikir akan dipenuhi oleh petugas keamanan akhirnya tidak terwujud. Terima kasih kepada bapak Jusuf Kalla yang urung hadir.

Misteri perut dan pusar " Album virus "


Ingat dgn sampul kaset album VIRUS? Ya, gambarnya memang cukup unik, perut rata dengan pusar kelihatan n' tulisan Slank seperti dilukis. Ternyata ada hal menarik dibaliknya. Apa itu?
Tahu siapa pemilik perut indah misterius itu? Aha, Bunda Iffet akhirnya buka kartu. "Itu perut dan pusar Angel Lelga,"
Angel adalah calon selebritis yang melejit karena ’kepergok’ satu kamar di apartemen dengan Rhoma Irama. Angel juga sudah diisukan menikah bawah tangan dengan raja dangdut tersebut. Jadi, secara ’gosip’ Angel memang sedang menjadi buruan wartawan.
Kenapa Angel? Bkan Mas Bimbim..? he he
Ternyata Dia teman Tascha, istri Kaka. Lagian kan dia sudah pernah bantuin Slank jadi cover kaset meskipun cuma pusar dan perutnya saja," kata Bunda sambil tersenyum. Ok, jadi terjawab sudah siapa pemilih perut dan pusar yg jadi ’virus’ itu..

Slank the rolling stone interview



Di luar ruang tamu kantor terlihat beberapa Slankers sedang berbincang. Pintu gerbang berwarna biru yang sedang terbuka seakan menyiratkan filosofi tempat itu yang siap menerima siapa saja.
Kain besar berisi promosi telepon genggam Nexian yang berisi tujuh lagu dari album terbaru Jurustandur No. 18 terpampang di atas garasi. Seluruh kegiatan Slank berpusat di Potlot: kantor manajemen ada di sana, begitu juga kantor redaksi Koran Slank, studio tempat latihan dan rekaman, dan tentu saja kediaman pemain drum Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim, yang juga masih satu area dengan kediaman Bunda Iffet Sidharta—satu-satunya perempuan dengan predikat Rock & Roll Mom yang berusia 72 tahun dan masih terlihat segar.

“Bunda, apa yang bikin Bunda bangga sama Slank?” tanya jurnalis yang sudah selesai mewawancarai Denny dan kini bertanya pada Rock & Roll Mom yang siang itu sedang bersiap pergi ke Pekan Raya Jakarta. “Ke mana Slank pergi, selalu dihargai. Kalau main di luar negeri, pasti disambut oleh Konjen atau Dubesnya. Seperti kemarin kami main di Dubai,” jawabnya dengan nada berbunga-bunga.
Lantas dia pun bercerita soal perjalanan Slank yang tampil di Dubai pada 11 Juni 2010 serta bercerita soal nasib TKW yang disiksa majikannya karena tak bisa bekerja padahal sang majikan sudah membayar mahal. “Harusnya yang begitu-begitu ditulis sama wartawan,” katanya.
Tak lama, satu per satu anak-anak Bunda datang: Bimbim yang muncul dari dalam kantor (rumahnya ada di bagian belakang kantor manajemen), lantas vokalis Akhadi Wira Satriaji alias Kaka, yang beberapa menit kemudian disusul pemain bas Ivan Kurniawan Arifin alias Ivanka dan gitaris Ridho Hafiedz. Sedangkan gitaris Abdee Negara mengatakan datang terlambat karena anaknya berulang tahun hari itu. Predikat Rock & Roll Mom yang melekat pada Bunda Iffet akhirnya menjadikan Slank seperti sebuah keluarga besar rock & roll, apalagi melihat banyak dari para pengurus manajemennya masih berhubungan saudara: salah satunya Denny—atau, lebih populer dengan panggilan Bang Denny—yang masih sepupu Bimbim.
Album Jurustandur No. 18 berisi 17 lagu yang 13 buah di antaranya ditulis oleh Bimbim sendiri—itu karena di antara personel Slank lainnya, dia punya paling banyak waktu luang. “Soalnya gue nggak punya BlackBerry, gue nggak punya Facebook. Jadi waktu luang gue lebih banyak dari yang punya Facebook,” katanya sambil terkekeh dan mengatakan jika Slank dilarang manggung setahun lagi, bisa ada 27 lagu tercipta.
“Slank Recordsnya juga nggak menahan-nahan, setiap kami di studio seru-seru saja. Kalau kami nggak direm, ya sudah. Slank Records cuma kasih tenggang waktu, sementara kami kalau rekaman supercepat,” kata Kaka.
Selama tahun 2009, Slank nyaris tanpa manggung—kalaupun manggung, itu lebih banyak di ruangan tertutup. Banyak jadwal konser yang terpaksa dibatalkan karena tak mendapat izin dari kepolisian, dengan alasan macam-macam: mulai dari waktu yang dekat dengan pemilihan kepala daerah, dekat hari raya, atau tahun baru. Tahun ini, Slank terpaksa tak merayakan konser ulang tahun yang rutin digelar setiap tahun karena dianggap berdekatan dengan Natal dan tahun baru (padahal kegiatan ini rutin mereka lakukan, dan di malam tahun baru sebuah konser besar digelar di Ancol). Tahun ini, mereka mulai kembali bisa merasakan pertunjukkan di ruang terbuka dan menggelar pertunjukan di empat kota lewat tur Jurustandur bersama Yamaha Vega ZR: Karawang (20 Juni), Madiun (27 Juni), Kudus (4 Juli), dan Jambi (11 Juli).
Lantas untuk menyiasati pembajakan, Slank merilis tujuh lagu di album barunya lewat telepon genggam Nexian yang fitur-fiturnya berlogo Slank. Strategi ini berhasil, karena sejak Nexian edisi Slank dirilis, tak ditemukan versi bajakannya di pasaran—setidaknya sampai versi CD/kasetnya dikeluarkan. “Sekarang konsepnya diubah, beli kaos dapat album,” kata Bimbim. Maka album Jurustandur No.18 akan dijual bersamaan dengan kaos—seperti yang sudah mereka lakukan di Anthem For The Brokenhearted (2009).
Dalam wawancara ini, Bimbim dan Kaka terdengar cukup dominan dalam menjawab pertanyaan. Mungkin karena adanya beberapa faktor: Ketika bicara soal Slank, maka kemitraan Bimbim dan Kaka bagaikan kemitraan Mick Jagger dan Keith Richards di The Rolling Stones atau kemitraan Zaid Barmansyah dan Boris Simanjuntak di The Flowers. Dua pasang nama itu menjadi ikon dari kelompok musik masing-masing. Maka jawaban pertanyaan yang diajukan untuk band bisa terwakili dengan pernyataan Bimbim atau Kaka.
Menurut kalian, Slankers bisa dibagi ke berapa kategori? B: Kalau dari nama ya: Slank Fans Club, Slankers, dan Slank yang sudah mendengarkan musik Slank sudah seperti Slank-nya sendiri, menjiwai lagu-lagunya. Kalau Slank Fans Club itu yang baru tahu [Slank] dari lagu “Ku Tak Bisa” lalu bawa-bawa bendera di konser, dan kalau tersenggol lantas berantem. Kalau Slankers Club, yang sudah kolektor, sudah mengikuti kami. Yang Slank, sudah sama seperti kami, kalau bertemu sudah seperti teman lama yang nggak pernah bertemu.
Crowd di acara I Like Monday kemarin di Hard Rock Cafe yang bagaimana? B: Slankers dan Slank ya, nggak ada Fans Club. Ada respect, jadi bukan hanya “Ku Tak Bisa.”
Bagaimana perasaan Anda melihat orang-orang yang hanya tahu “Ku Tak Bisa”? B: Ya nggak apa-apa juga sih. K: Nggak apa-apa ya? Yaa... justru malah gue lihatnya, itu lagu sudah lama kan, tapi terus diregenerasikan oleh mereka sendiri. Umur lagu itu panjang dengan sendirinya lewat turun temurun. Dan kalaupun kami awalnya harus dikenal, untuk kalangan baru, dengan lagu “Ku Tak Bisa” ya nggak apa-apa juga. Banyak yang akhirnya mengulik ke belakang lalu berlanjut ke depan. Rata-rata umur 30 tahun ke atas itu pasti mengenal Slank lewat lagu “Ku Tak Bisa”, mungkin kalangan menengah ke atas.
Belakangan ini, lagu “Ku Tak Bisa” yang jadi pintu masuk perkenalan? B: Ya lagu “Ku Tak Bisa” dan teman-temannya, seperti “Kamu Harus Pulang”, “Terlalu Manis”, biasanya gara-gara datang ke konser, lalu datang ke Hard Rock Cafe atau di kafe-kafe, habis itu baru dia maju mundur beli album. K: Kalau nggak beli, at least browsing lah.
Kalian sadar ya, lagu bertema cinta bisa jadi awal buat menarik perhatian orang? K: Jadi trigger. B: Setiap album harus punya peluru, biasanya dua atau tiga. Kalau satu peluru gagal, masih ada cadangan buat menembak lagi, sisanya baru idealisme.
Tema cinta lebih mudah diterima? B: Dari awal memang kami tahu itu sih. Contohnya Led Zeppelin dengan “Stairway to Heaven.” Yang teringat dari Deep Purple, “Soldier of Fortune.” Yang nyangkut tuh sampai hari ini masih sering dibawakan dari Black Sabbath, “Changes.”
Katanya di setiap pertunjukan Slank sudah dilatih soal apa yang akan dibicarakan Kaka di panggung. K: Sebetulnya garis besar. Misalnya mau main di Live Earth, berarti opening biasa, say hi, lalu bicara tentang alam yang tadinya bagus, terus nyanyi lagi, di tengah bicara tentang alam sudah mulai rusak. B: Sembilan puluh persennya improvisasi. Jangan lupa bawakan ini, di sini kalau bisa kita keluarkan ini, kadang keluar kadang nggak.
Supaya yang lain tak kaget pada omongan Kaka ya. B: Kadang ada juga yang bikin kaget (terkekeh).
Di I Like Monday Hard Rock Cafe kemarin sepertinya Anda kaget waktu Kaka menyanyikan lagu “Poppies Lane Memories” dengan kata-kata yang frontal soal narkotika. B: Sebetulnya saat perkenalan sudah ngomong, ‘Orang berpikir ini tentang perempuan, padahal bukan, ini drugs.’ Sudah titik sampai situ, gue nggak nyangka dia malah ngebocorin semua [tertawa].
Itu karena pengaruh Jack D, Ka? K: Gue lihat tempat dan crowd. Gue selalu lihat event-nya juga. B: Dia pikir nggak ada wartawan [tertawa]. K: Ah, wartawan si dia-dia juga. Ya lihat crowd juga, should I talk about this or not? Dan nggak ada anak di bawah umur. Itu gimmick. Bagaimana caranya maintain selama dua setengah jam orang stick di situ, nggak ke mana-mana, itu susah.
Padahal kalian sudah manggung puluhan tahun. K: Tetap, bernyanyi sambil berpikir, ini apa lagi ya. Di atas panggung seperti di medan perang, bagaimana supaya tetap stabil. B: Apalagi kalau di stadion, bagaimana supaya nggak berantem. Di Ancol deh yang paling susah. K: Kami ingin klimaks, tapi sebelum klimaks sudah kisruh. Wah, harus diturunkan lagi.
Berarti sering sekali mengubah setlist. B: Terutama kalau ribut ya, atau kalau di klub, biasanya lagu ini dan ini, sisanya lepas. Kami lebih santai dalam acara yang tidak direkam atau taping. Wah enak nih, mau buka baju juga terserah. Kadang kalau ada banyak wartawan... lalu kalau mau taping kami rapat dulu, mau bawa lagu apa nih? Kalau nggak taping, mau ngomong jorok atau mau telanjang [tertawa].
Semakin banyak wartawan, Slank semakin jaim [jaga image]? B: Ya [tertawa]. Bukan jaim sih, tapi malu. K: Kalau bisa keberingasan atau kebrutalan cuma rumors orang, nggak tertulis. B: Nggak apa-apa juga sih. Cuma kadang kami rasa nggak semua orang bisa menerima apa yang kami lakukan. Tapi lain kalau di depan Slankers, mereka memang teman-teman kami.
Tapi bukannya bebas, karena citra kalian rock & roll? B: Bisa omong bebas? Ya sudah, next time gue begitu saja [tertawa].
Ternyata kalian masih menahan diri ya. K: Nggak menahan sih, lebih aware. Basic-nya respect, bagaimana caranya kami aware, supaya tingkah dan omongan nggak menyakiti orang. Karena terpuaskan, orang jadi mau datang lagi.
Apa kalian sensitif, takut ditulis jelek oleh wartawan? B: Kami bukan band yang takut ditulis jelek. Makin ditulis jelek, malah makin itu... Ivanka [I]: Yang dulu-dulu itu kurang jelek apa?
Atau takut memberi contoh tak bagus untuk orang lain? B: Ya kalau untuk anak-anak di bawah umur ada perasaan seperti itu sih. Seperti main di outdoor, kalau sore sudah pasti banyak anak underage, kami nggak akan bawakan lagu-lagu yang aneh.
Misalnya seperti apa? B: Seperti “Full Moon Blues”, nggak mungkin kami bawakan itu di depan KPK, atau di depan Konjen, nggak mungkin main “Anyer 10 Maret.”
Apalagi lagu “Cuma Untukmu (Anuku)” ya. B: Nah [tertawa]. Justru gara-gara pada ribut Ariel Peterporn jadi malah ingin membawakan.
Kesadaran akan anak-anak di bawah umur ini datang setelah kalian berkeluarga? K: Anak sudah bisa baca kan, bahaya. B: Baru saja kemarin anak cewek gue umur sembilan tahun bertanya, ‘Kasus porno itu apa, Pa?’ Itu kacau, bukan hanya video porno beredar di internet. Kalau anak kecil sudah nanya berarti sudah masuk ke segala sendi. Ya akhirnya gua jelaskan, ‘Itu gambar yang nggak pantas’.
Kalau suatu saat anak kalian tahu istilah sex, drugs and rock & roll? K: Sebetulnya gue nggak punya rasa ketakutan. Kemaren gue baru ngobrol sama Ivan. Level anak sebaiknya melewati tahapan umur yang harus dia lewati, cara berpikir juga. Kalau memang pada saat umurnya dia tahu sex, drugs and rock & roll, lalu entertainment live, night live, pada umur yang pas, kami sih nggak terlalu pusing. Kebanyakan, rata-rata yang umurnya belum pas sudah digiring ke situ. Anak yang umurnya belum sebaiknya main komputer sudah main komputer. Harusnya anak main di luar, lari-larian untuk melatih motoriknya, sudah main komputer. B: Anak gue sudah tahu. Dia tanya, ‘Drugs itu apa? Papa dulu [pakai] drugs ya?’
Apa yang Anda bilang? B: Oh itu masa lalu. ‘Dasar bandel,’ paling dia menjawab itu.
Ridho, anak Anda paling banyak. Khawatir kah soal itu? Ridho [R]: Asal sesuai dengan usianya saja, sesuai waktunya. Seperti sekarang, laptop sudah mudah dipakai. Niatnya ingin browsing situs anak, tapi sering disusupi hal-hal porno.
Slank lebih khawatir tentang pornografi atau narkotika? K: Sama saja. B: Tapi kalau narkoba, kami punya pengalaman, jadi lebih tahu. Dan anak pun bisa belajar, ‘Oh bapak gue dulu begitu, jadi nggak- akan ikut. Tapi kalau porno ini bahaya, terlalu mudah ditemukan di internet. Itu kenapa anak gue sampai umur 13 tahun nggak boleh sendirian di depan komputer, harus panggil ibunya atau bokapnya.

Bimo Setiawan Almachzumi terlihat lebih gemuk. Berat badannya naik tujuh kilogram. Selain karena sering di rumah, itu karena suntikan vitamin dari dokter yang pernah diterimanya. Bimbim, panggilan akrab drummer Slank itu, me-ngatakan sudah tak lagi minum alkohol. Kini dia hidup sehat, ...walaupun masih merokok dan minum kopi. Selasa, 9 Juni 2009, di kediaman Iwan Fals, sebelum sesi pemotretan, wawancara ini dilakukan. Katanya Anda punya lagu soal tak usah ada proses pemilu, tahu-tahu presiden sudah terpilih. Apa yang ingin Anda sampaikan di lagu itu?
Sebenarnya yang cuma dipikirkan masyarakat adalah gue dapat pekerjaan. Atau, kalaupun sudah dapat kerja, gue dapat kenaikan. Nggak peduli partai apa presidennya siapa. Ekonomi lagi jatuh, tapi tertolong karena salah satu [faktor]nya pemilu juga. Banyak partai dan calon presiden yang menyumbang ke mana-mana. Coba nanti setelah pemilu, rakyat pasti merasa susah lagi.


1.Anda merasa seperti itu juga?
Iyalah. Habis, sekarang buktinya sudah berapa bulan Slank menganggur. Yang nggak ada hubungannya sama sekali dengan pemilu lah, nggak ada hubungannya dengan konser musik. Kenapa harus dihalang-halangi dengan alasan keamanan? Jadi imbasnya kena juga. Jadi pengangguran, jadi banyak di rumah.


2.Ini terjadi lima tahun sekali ya.
Iya, memang sudah frekuensinya. Kalau Slank tuh setiap setahun sekali pas puasa, dan lima tahun sekali pas pemilu [tak ada manggung]. Itu juga karena sebenarnya adalah ladang paling besar bagi artis, kalau mau ikut salah satu partai.

3.Anda menggunakan hak pilih?
Iya. Kalau prinsip gue dari dulu akan menggunakan hak pilih, buat memilih wakil rakyat, atau calon presiden. Nantinya kalau mereka melakukan hal yang nggak gue suka-in, gue berhak untuk protes, gue berhak untuk menegur, menyentil. Kalau memilih saja nggak, jangan teriak-teriak.

4.Meskipun Anda sebal dengan proses pemilihan ini?
Ya, memilih the best of the worst lah. Walaupun kita yakin nanti dia ngehe, ya itu kita gebuk. Akhirnya jadi tugas Slank buat jadi inspirasi lagu, lewat lirik. Makanya kami nggak hilang-hilang mengkritisi lewat lagu. Daya tarik kami selain cinta, lingkungan, dan anak muda, ya politik.


5.Di momen apa Anda merasa teriakan Slank selama ini membuahkan hasil?
Era album Tujuh (1997). Kami sempat menyensor lagu sendiri malah. Liriknya sudah dicetak di album, judulnya Siapa yang Salah?. Itu juga karena pertimbangan bokap, produser, keluarga. Ini kritis banget nih. Ya sudah deh, kami tarik saja. Tapi liriknya sudah dicetak. Liriknya mengajak revolusi. Itu sebelum Orde Baru runtuh.


6.Slank juga punya ketakutan?
Dulu? Oh iya, ancaman juga banyak. Dari Pemilu 92, ajakan gabung ke Golkar tuh banyak. Dan kami selalu menolak, sampai mau ribut, mengancam segala macem. Akhirnya mulai 96 kami kabur. Setiap pemilu, pergi ke Lombok, ke Carita. Kami nggak mau berpolitik, kami berdiri di atas semua golongan.


7.Lalu pertimbangan apa yang Anda pakai untuk memilih partai?
[Kalau pemilu sekarang sih] apa yang paling dekat sama perjuangan kami. Tapi zaman dulu kan semua diarahkan. Kita ditakut-takuti komunis di PDI, ditakut-takuti dengan syariah di PPP. Salah satu pilihan yang katanya demokrat dan pekerja ya Golkar. Jadi semua orang sudah pasti pisang kuning semua.


8.Termasuk Anda?
Iya [tertawa]. Walaupun kami teriak, begitu nyoblos, nyontreng ke situ juga. Seperti era PDI dulu. Merah di seluruh Indonesia, tahun 86. Semua orang Jakarta yang turun pakai baju merah, termasuk gue. Begitu nyoblos, ya kuning juga.


9.Menurut Anda, apa yang baik buat Indonesia?
Kembali ke aslinya saja. Kita mengaku negara demokrasi Pancasila, tapi Pancasilanya saja nggak dijalankan. Mengaku dua puluh persen pendidikan harus dijalankan, belum dijalankan. Jadi kita ini negara pelanggar undang-undang sendiri. Kan ada sila kelima, Keadilan Sosial..., tapi kita nggak adil secara sosial, antara NTT, Kalimantan Timur sama Flores saja jauh banget. Jadi, munafik.


10.Anda pernah mengutarakan soal Indonesian Dream, seperti apa sebenarnya itu?
Mimpi-mimpi orang Indonesia? Sebe-narnya itu ada di Slankissme yang sering dibacakan Kaka di panggung: Tiga Belas Ajaran Slank. Di album Slankissme (2005) kan ada tiga belas lagu, diambil intisarinya. Sebenarnya itu juga Pancasila, tapi lebih ke bahasa anak tongkrongan. Di tengah wawancara, Kaka mengirimkan email yang berisi 13 ajaran tidak sempurna Slankissme: 1). Kita harus kritis, 2). Berjiwa sosial, 3). Penuh solidaritas, 4). Saling setia, 5). Selalu merdeka, 6). Hidup sederhana, 7). Mencintai alam, 8). Manusiawi, 9). Berani untuk beda, 10). Menjunjung persahabatan, 11). Punya angan yang tinggi, 12). Menjadi diri sendiri, 13). Membuka otak dan hati kita.


11.Sudah ada gambaran untuk pemilu nanti?
Belum sih, tapi gue orang yang pendendam. Ada beberapa calon yang masa lampaunya bikin gue males banget [untuk] memilih dia. Nggak pantas saja, calon pemimpin tapi masa lalunya tidak terselesaikan. Tapi orang kan bisa berubah. Orang bisa mencoba menjadi lebih baik. Paling nggak, tunjukin. Ya caranya dengan selesaikan dong masalah elo. Slank juga dulu pakai narkoba, tapi sekarang sudah berhenti. Nih gue tunjukin, gue sehat.


12.Merilis album di Amerika, bagian dari Indonesian Dream?
Bagian dari globalisasi. Mimpi kami kan ingin menyebarkan Pancasila ke seluruh dunia. Salah satunya lewat musik. Ingin ngasih tahu ke dunia, nih ada Indonesia, yang punya pemikiran, ide yang berbeda.


13.Mimpi-mimpi Anda sudah tercapai semua?
Belum. Ini baru awal. Yang sudah tercapai itu jadi konglomerat musik. Kami produksi sendiri, bikin label sendiri, mengedarkan sendiri, pakai usaha sendiri, kami mainkan sendiri. Dari hulu sampai hilir anak band, kami pegang. Sampai RBT pun kami pegang sendiri.


14.Mimpi-mimpi lainnya?
Gue ingin Indonesia, setidaknya di musik, diperhitungkan. Selain film, musik adalah salah satu hal yang bisa mempengaruhi pola musik dunia. Gua ingin musisi Indonesia bisa menyebarkan Indonesia ke seluruh dunia. Sekarang tinggal berpikir bagaimana membahasakan Indonesia ke seluruh dunia.


15Kalau mimpi di luar musik?
Indonesia sih. Paling nggak, gue akan te- us terlibat lewat lagu dan lirik untuk meng-ubah sedikit untuk Indonesia yang lebih baik. Makanya kami selalu klotok-an kalau diundang Kontras, KPK. Mereka minta kami semangati, ya kami semangati. Itu bagian dari ikut memikirkan Indonesia.


16.Indonesia yang lebih baik itu seperti apa?
Sebenarnya gampang kok, kita kan lagi belajar demokrasi. Arahnya, walaupun pe-lan, tapi sudah ke situ. Kuncinya tinggal dua: kejaksaan sama kepolisian. Sementara gue lihat, dua itu yang belum reformasi. Yang lain sampai tentara sudah reformasi, sampai birokrasi juga sudah mau reformasi


17.Lirik Indah sekali dongeng negeriku, nenek yang bercerita, Indonesia di lagu Indonesia itu asalnya dari mana?
Gue kan mau memanjangkan kata Indonesia, gue melihat Indonesia itu bangsa khayalan. Sebenarnya Indonesia itu nggak ada. Yang ada cuma bangsa Sunda, bangsa Jawa, bangsa Batak dan bangsa lain. Tapi orangtua kita, nenek moyang kita, berpikir untuk menyatu melawan Belanda dengan nama Indonesia. Tapi kita harus percaya, karena itu indah dongengnya, walaupun sampai hari ini dongeng itu belum berhasil.


18.Kenapa Anda tak perlu keluar rumah untuk bisa menulis lagu?
Gue baca koran, gue nonton berita. Itu sudah berita dunia. Dan kalau kita lebih menyepi, menyendiri, akan lebih dekat sama alam. Nalurinya malah lebih terasah, karena kebanyakan informasi juga malah membuat kita jadi ragu-ragu. Kalau kita nggak tahu, kita malah lebih berani.


19.Tapi inspirasi masih tetap mengalir ya...???
Kalau inspirasi nakal-nakal lagu Slank itu banyak dari Kaka. Kaka yang keluar, Kaka yang bandel, Kaka yang kenalan sama kupu-kupu liar, gue yang menyerap, gue yang tulis. Proses hampir sebagian besar lagu Slank seperti itu. Black-nya Slank, Kaka, kalau gue adalah white-nya. Gue bidadarinya, dia iblisnya. [tertawa]. Akhadi Wira Satriaji sedang duduk di ruang tamu kantor manajemen Slank di Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Juni 2009, pukul 17.13, ketika saya tiba di tempat yang kami sepakati untuk wawancara. Telat tiga belas menit, kata Kaka, panggilan akrabnya, setelah saya meminta maaf karena datang terlambat. Di luar ruangan, selama sesi wawancara, beberapa Slankers menunggu dengan sabar untuk bisa berfoto bersama sang idola. Kaka adalah yang pertama kali menyebut Slankers untuk para pencinta Slank kata itu pertama kali tercatat di album kedua Slank, Kampungan (1991). Ketika Slank pertama kali muncul, di banyak daerah, orang-orang yang berambut gondrong sering dipanggil Slank. Untuk membedakan antara Slank dan para pencintanya, Kaka memilih nama Slankers.



20.Apa rasanya duet dengan Iwan Fals?
Kalau gue sebagai penyanyi, ternyata lagu Iwan Fals nggak semudah yang kita dengar. Mungkin lain key juga ya. Kalau didengar kayaknya gampang, tapi nggak segampang itu untuk dinyanyikan. Nyanyi sama dia sangat relaxing, karena dia orangnya ngulik. Datang latihan, dia sudah siap kalau ternyata harus bawain lagu orang, dalam hal ini Slank. Kalau di atas panggung sama dia, nggak terasa bahwa dia itu senior.
Kalau gue sebagai penyanyi, ternyata lagu Iwan Fals nggak semudah yang kita dengar. Mungkin lain key juga ya. Kalau didengar kayaknya gampang, tapi nggak segampang itu untuk dinyanyikan. Nyanyi sama dia sangat relaxing, karena dia orangnya ngulik. Datang latihan, dia sudah siap kalau ternyata harus bawain lagu orang, dalam hal ini Slank. Kalau di atas panggung sama dia, nggak terasa bahwa dia itu senior.


21.Telanjang dada mulai dari kapan?
Dulu bini gue suka bikinin baju, sekarang sudah nggak lagi. Alasannya gara-gara saat tur Amerika, gue kan nggak bawa koper ka-rena cuma bawa back pack, bawa beberapa kaos, kaos buat pergi dan kaos manggung. Dan di lagu kedua, lagu ketiga, sudah lepek. Dari situ gue pikir, sudah mendingan gue buka saja deh, tapi menyesuaikanlah. Kalau acara TV, nggaklah..