Senin, 27 Juni 2011

Slank ajak slanker berparty



Jakarta - Lagu-lagu milik Slank memang cukup unik untuk dikemas dengan genre apapun, termasuk musik disco. Bersama 9 DJ (disc jockey), Slank merilis album disco remix untuk para clubbers.


Album bertajuk Slank Party-Nonstop Disco DJ Remix itu, berisi lagu-lagu hits Slank yang dikemas secara remix ke musik disko atau yang biasa diputar untuk clubbing atau dugem.
"Basic-nya, kami love to party, juga sangat tertarik dengan how DJ making music. Kenyataanya, dance music cukup pesat perkembangannya di Indonesia. Kami mengeluarkan album ini karena pengin tahu interest-nya sampai di mana," ujar Kaka mewakili personel Slank saat jumpa pers rilis album tersebut di PitStop Avenue Club & Lounge, Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (22/6).
Ide awal untuk membuat album tersebut datang dari Amir Independenc3, yang sekaligus menjadi produser musik album tersebut.
"Ini berawal dari sekitar tiga tahun lalu. Saya sering singgah ke tempat dunia malam. Di situ ada home band yang sering di-request lagu dan lagunya itu lagu Slank," terang Amir.
Berawal dari situlah muncul gagasan yang kemudian ia diskusikan bersama para DJ.
"Akhirnya saya ketemu DJ dan bilang, 'Asyik enggak sih lagu Slank di-remix?' Terus, dia bilang, 'Coba, gue dengar dulu'," urainya.
Setelah melalui proses panjang akhirnya terpilih 13 lagu Slank yang di-remix oleh para DJ, yakni "Virus", "Orkes Sakit Hati", "Bang Bang Tut", "Jurus Tandur", "Pulau Biru", "Balikin", "Seperti Para Koruptor", "H.A.M. Burger", "Terlalu Manis", "Kalo Aku Jadi Presiden", "Ku Tak Bisa", "Slank Dance", dan "Kamu Harus Pulang".
Lagu-lagu tersebut di-remix secara nonstop oleh sembilan DJ dari Independenc3. Mereka adalah DJ Lotuz, DJ August, DJ Telly, DJ Rudhy'z, DJ Jackerss, DJ Imam, DJ Abow, DJ A Soen, dan DJ Angga.

Teriak lantang KAKA

 
Lelaki gondrong awur-awutan naik ke panggung. Melompat tepatnya. Ia tak pakai baju. Hanya dibalut jeans belel yang seperti selalu terlihat nyaris akan melorot. Lelaki itu acuh saja. Ia berteriak lantang menyapa penontonnya. Bukan kalimat yang bersopan-sopan. Semuanya lepas, bebas, sebuah sikap percaya diri yang terbentuk lewat pengalaman selama bertahun-tahun.

TERIAKAN lantang Kaka, vokalis band legendaris Slank, segera disambut teriakan penonton. Juga dengan sikap yang tak kalah lepas bebas. "Woy!"

Sejak awal konser ini, Slank memang berupaya untuk tak berjarak dengan penontonnya, para Slankers yang sudah memenuhi Griya Dome, Jl Amir Hamzah, Medan, sejak lepas petang, Rabu (15/6). Padahal Slank baru akan tampil sekitar pukul 22.00, setelah serangkaian performance dari Tenesa, Salam Tiga, dan Manaken, band-band yang bersaing dalam Soundrenaline Live Selection Sumatera Utara.

Ini memang bukan konser tunggal Slank. Kaka, Bimbim, Kaka, Ridho, Ivanka, dan Abdee Negara datang untuk "menghalo-halokan" Soundrenalin 2011, perhelatan live music rock outdoor terbesar di tanah air. Tapi semangat Slank tetap tak berubah. Di mana pun dan kapan pun, teriak Kaka selalu lantang, gebukan drum Bimbim tetap bertenaga, betot bas Ivanka tetap liar, cabikan gitar Ridho dan Abdee tetap menyayat-nyayat.

Total mereka menyanyikan 15 lagu, termasuk hits macam Virus, I Miss You But I Hate You dan Mars Slankers. Konser ditutup dengan lagu wajib mereka, Kamu Harus Pulang.

Salam Tiga Jari, band asal Medan, berhasil menyingkirkan Tenera (Medan) dan Manaken (NAD) untuk meraih tiket ke babak Grand Final Soundrenaline Live Selection di Pekanbaru.(yns)

legenda

Nama Band: Slank
Berdiri: 1983
Genre: Rock, Blues
Label:    Slank Records
Situs: http://www.slank.com
Personel: Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ridho (gitar), Ivanka (bas), Abdee Negara (gitar)
Mantan Personel: Bongky (bas), Pay (gitar), Indra Qadarsih (keyboard), Reynold (bas)
Jumlah Album: 17 (plus 4 album live concert)

Slank bentuk posko pengaduan korupsi

 
Grup musik Slank yang dipilih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai Duta Antikosupsi, akan membentuk posko pengaduan korupsi di berbagai daerah.

Kaka, vokalis Slank, di Padang, Sumatra Barat, Minggu (19/6) menjelaskan, rencana pembentukan posko pengaduan itu didedikasikan untuk membantu menanggulangi masalah korupsi di negeri ini yang dianggapnya tak berkesudahan.

Ia mengemukakan bahwa pembentukan posko itu merupakan hal yang tidak terlalu sulit, karena grup musik yang terkenal lewat tembang Balikin itu memiliki komunitas poendukung bernama Slankers.

"Jika dari pusat memerintahkan untuk membentuk posko-posko antikorupsi, maka Slankers di daerah akan segera membentuk," kata Kaka.

Dia menambahkan, saat ini mental antikorupsi dari para Slankers yang ada di Indonesia sudah terlihat mulai terbentuk.  "Saat ini sudah ada empat kota di Indonesia yang para Slankers-nya selalu membayar tiket masuk, ketika menonton konser Slank. Padahal sebelumnya mereka sulit sekali untuk melakukan itu," katanya. 
Menurut Kaka, Slank tetap mendukung, KPK dalam memberantas korupsi d Indonesia. Slank terus menggugah kesadaran masyarakat untuk memerangi praktik korupsi di Indonesia. "Korupsi saat ini bukan lagi menjerat kalangan atas, tetapi juga mewabah di kalangan masyarakat,"katanya.

Dia menambahkan bahwa Slank juga memberikan semangat kepada generasi muda untuk tetap anti terhadap praktik korupsi.  "Semua ini dilakukan untuk menyelamatkan generasi bangsa ke depannya agar tidak terlibat korupsi," katanya.

Dia mengatakan, gerakan yang mereka bangun ini tidak hanya di panggung seperti biasanya, tapi juga di kegiatan "Soundrenaline" juga. 

"Bagaimana pun musik adalah satu momen yang sangat pas untuk menyampaikan satu pesan, sehingga bisa dilakukan secara nyata juga dari kita untuk kita secara bersama," katanya.

Album "Jurus Tandur" yang keluar pada tahun 2011, kata Kaka,  menangkat fenomena sosial yang saat ini berkembang di tengah masyarakat, salah satunya soal korupsi.

"Dalam album Jurus Tandur ini ada 16 lagu, yang mengangkat fenomena sosial masyarakat, salah satunya soal korupsi," kata Kaka.

SOUNDRENALINE pekanbaru 2011


Ajang yang bisa dibilang sebagai salah satu pelopor hype-nya festival musik di Indonesia ini Sabtu (25/6) lalu kembali digelar. Nggak berkeliling di beberapa kota seperti sebelumnya, tahun ini festival yang diinisiasi oleh sebuah produsen rokok sebagai ajang promosinya itu, hanya digelar di satu kota. Dan yang mendapat kehormatan kali ini adalah Pekanbaru, Riau.  
Masih melibatkan nama-nama besar di blantikan musik Indonesia, namun skala gelaran kali ini terasa tak segempita gelaran beberapa tahun sebelumnya.
"Kami memang sengaja memfokuskan Soundrenaline kali ini lebih sebagai ajang community gathering yang intim," ujar Ari Lasso, yang tahun ini turun tangan menjadi penyelenggara di bawah bendera Kilau Indonesia.
Salah satu wujud dari konsep tersebut, langsung terasa pada jumlah pengisi acara.  Kalau gelaran sebelumnya bisa menampilkan 50 hingga 60 nama, untuk tahun ini Lasso dan timnya hanya mengusung sekitar 24 band/artis.
"Tiap-tiap artis bebas mengusung konsep show mereka, dan otomatis punya durasi tampil yang lebih lama," ujar vokalis yang mengaku baru dua tahun ini membentuk organisator ajang tersebut bersama beberapa rekan itu. 
Konsekuensinya, nama-nama yang digaet kali ini haruslah mereka yang punya ciri dan tentunya mampu menarik minat massa. Maka muncul nama Slank, BIP, /rif, Andra & The Backbone, J-Rocks, Ello, naif, netral, Alexa, Saint Loco, hingga Geisha, Hijau Daun, Lyla, The Changcuters, Kerispatih, New Storm, D'Bagindas serta Deadsquad. Di samping itu ada pula band-band baru yang diseleksi dalam pre-event yang digelar mulai awal tahun lalu.
Selain itu, yang juga membedakan dengan gelaran tahun-tahun sebelumnya adalah adanya booth yang nggak hanya menawarkan permainan. Melainkan program berbagi ilmu serta ide, baik bagi komunitas, maupun individu.
Begitulah. Konsep yang ditawarkan ini terbukti cukup mampu menyedot, setidaknya 22 ribu pasang mata (menurut catatan panitia hingga pukul 11 malam, saat Slank on stage, RED.). Padahal venue-nya, Lapangan Labersa, terbilang baru dan cukup jauh dari pusat kota.
"Buat EO yang baru dua tahun berdiri, ini tentu saja sebuah pencapaian tersendiri," ujar Lasso, saat acara berakhir, sembari berterimakasih pada pihak-pihak yang sudah mendukung penyelenggaraan acara ini. Terutama penikmat musik Pekanbaru yang memang punya antusiasme tinggi terhadap Soundrenaline kali ini.
Well done! See you next year!

Kegilaan slank

 
 
Ingin lagu-lagu mereka dapat diputarkan di sejumlah diskotek di seluruh Indonesia, Slank akhirnya merilis sebuah album yang berisikan 13 lagu “dugem” nonstop. 



Bertajuk “Slank Party – Nonstop Disco DJ Remix”, untuk pembuatan album ini, Slank berkolaborasi dengan sembilan disc jockey (DJ) yang tergabung dalam independenc3. Tiga belas lagu yang dibungkus dengan house music tersebut itu pun tidak semuanya pernah menjadi lagu hits Slank.

Ketiga belas lagu tersebut yaitu Virus, Orkes Sakit Hati,Bang Bang Tut, Jurustandur, Pulau Biru, Baliki, Seperti Para Koruptor, H.A.M Burger, Terlalu Manis, Kalau Aku Jadi Presiden,Ku Tak Bisa, Slank Dance, dan Kamu Harus Pulang. Hal tersebut diungkapkan Kaka, dipilih atas dasar kesengajaan sekaligus penasaran. 

“Kami sengaja ngajuin lagulagu yang enggak kebayang kalau sampai dibikin house music. Dari lagu Virus yang slow tempo, dan lagu Pulau Biru yang sebenarnya ngerock banget, itu semua kami yang ajukan ke DJDJ ini.Penasaran juga kalau sudah dirombak, bakal jadi seperti apa,”ungkap Kaka.

 Untuk merampungkan album ini pun, Slank memberikan kebebasan kepada para DJ untuk me-remix karya-karya mereka. Tidak ingin dibilang sekadar coba-coba, Slank pun mengaku bahwa melahirkan album ini memiliki beberapa target, mulai dari keinginan agar lagu-lagu mereka bisa menggema di lantai diskotek, hingga menjadikan album ini sebagai koleksi album yang cukup unik bagi para Slankers di Indonesia. 

“Dasarnya, kami ini love to party,” aku Kaka. “Sekaligus, kami juga tertarik ingin tahu bagaimana DJ bikin sebuah musik. Kenyataannya adalah dance music itu berkembang cukup pesat.Terbukti dari setiap acara rave party di Jakarta maupun Indonesia yang selalu ramai dan sama ramainya dengan rock show,”bebernya.

 Bimbim pun menambahkan bahwa ada harapan yang diinginkannya melalui dirilisnya album ini. Dia berharap dapat menyebarkan CD album “Slank Party”ini ke DJ di seluruh Indonesia. “Pengin banget bisa kasih ke semua DJ dari Sabang sampai Merauke.Jadi,kalau gue datang ke sana, lagu Slank tetap berkibar,” ujarnya sambil tertawa. 

Sembilan DJ yang ikut ambil bagian dalam album ini terdiri atas DeeJay Lotuz Disco Mafia, DeeJay Imam Hood, DeeJay Rudhy’s, DeeJay August, Dee- Jay Abow Djail,DeeJay A Soen, DeeJay Telly Alvaro, DeeJay Angga,dan DeeJay D’Jackers. Belasan lagu yang masuk ke dalam album “Slank Party – Nonstop Disco DJ Remix”, rasanya membuat lagu-lagu Slank berubah total.

Tidak ada lagi musik yang bisa membuat Slankers mengawang-awang ketika mendengarkan lagu Virus. Sentuhan musik  party malah membuat siapa pun yang mendengar lagu ini menjadi ingin menggoyangkan kepala. Kerja sama dengan para DJ ini sebenarnya berawal ketika DeeJay Lotuz Disco Mafia, salah satu anggota independenc3 tampil di konser ulang tahun ke-25 Slank di Surabaya,tahun 2008 silam. 

Mendapat sambutan yang cukup bagus,akhirnya project pembuatan album ini pun dimulai sekitar dua tahun lalu. “Salah satu faktor kami bekerja sama dalam pembuatan album ini adalah ketika kami sadar bahwa penggemar Slank di tempat-tempat dunia malam itu ternyata banyak juga.

Akhirnya,kami punya ide untuk me-remix lagu mereka, dan kami mendengarkan contoh lagu kepada Bimbim dan katanya oke juga,” beber Co Producer Album “Slank Party – Nonstop Disco DJ Remix”, Amir Independenc3. ●

Clubbing bareng slank


Mau dikemas dengan musik rock, pop, reggae atau dangdut, lagu-lagu Slank rasanya tetap asyik untuk dinikmati. Tapi, bagaimana jika lagu-lagu dari Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar), Ivanka (bas), dan Bimbim (drum) itu disajikan dalam musik disko zaman sekarang untuk clubbing di tempat-tempat dugem (dunia gemerlap)?
Slank merilis album lagi. Slank Party Nonstop Disco DJ Remix, judulnya. Isinya, sejumlah lagu Slank yang sudah populer di-remix ke musik disko, yang kini dikenal sebagai musik untuk clubbing atau dugem. "Basic-nya, kami love to party, juga sangat tertarik dengan how DJ making music. Kenyataanya, dance music cukup pesat perkembangannya di Indonesia. Kami mengeluarkan album ini karena pengin tahu interest-nya sampai di mana," kata Kaka sekaligus mewakili rekan-rekan sebandnya dalam jumpa pers rilis album itu di PitStop Avenue Club & Lounge, Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2011).
Gagasan untuk melahirkan album tersebut datang dari Amir Independenc3, yang bersama Slank menjadi produser musik album tersebut. "Ini berawal dari sekitar tiga tahun lalu. Saya sering singgah ke tempat dunia malam. Di situ ada home band yang sering di-request lagu dan lagunya itu lagu Slank," kenang Amir. "Terus, saya ketemu DJ dan bilang, 'Asyik enggak sih lagu Slank di-remix?' Terus, dia bilang, 'Coba, gue dengar dulu'," lanjutnya.
Ketika diajak bekerja sama untuk album itu, aku Kaka, Slank pun penasaran. "Seperti apa sih laguku setelah di-remix?" kata Kaka lagi.
Dari rasa penasaran mereka, di-remix-lah 13 lagu Slank yang sudah terkenal. Lagu-lagu itu adalah "Virus", "Orkes Sakit Hati", "Bang Bang Tut", "Jurus Tandur", "Pulau Biru", "Balikin", "Seperti Para Koruptor", "H.A.M. Burger", "Terlalu Manis", "Kalo Aku Jadi Presiden", "Ku Tak Bisa", "Slank Dance", dan "Kamu Harus Pulang".
Lagu-lagu tersebut di-remix secara nonstop oleh sembilan DJ dari Independenc3. Mereka adalah DJ Lotuz, DJ August, DJ Telly, DJ Rudhy'z, DJ Jackerss, DJ Imam, DJ Abow, DJ A Soen, dan DJ Angga.
Menurut para DJ, tak mudah me-remix lagu-lagu Slank itu. "Kebetulan 'Virus' saya yang kerjain. Saya dengarkan temponya, pantas enggak dibeginiin. Kalau enggak enak, ya saya ulang lagi. Kalau ada revisi, saya kerjakan kembali," terang Lotuz, DJ yang me-remix "Virus", "Seperti Para Koruptor", dan "Orkes Sakit Hati".
Setelah beberapa kali direvisi, akhirnya hasil remix oleh para DJ tersebut dicap lulus oleh para personel Slank. "Seperti lagu (asli) 'Pulau Biru', itu kan nge-rok banget. Tapi, DJ-DJ ini ahlinya. Rocknya ada di mana, rocknya tetap ada di liriknya. Jadi, mau musiknya dibikin orkestra, liriknya tetap rock," ujar Kaka.
Slank optimistis album tersebut akan menjadi barang buruan para Slanker (penyuka Slank). "Slanker itu sebenarnya kolektor. Apa pun itu, pasti dibeli. Dengan musik remix ini kami masuk ke area yang belum kami masuki seperti diskotek atau kafe. Kami kasih lagu remix yang sudah disederhanakan sesuai dengan kuping mereka," ujar Kaka lagi.

Sabtu, 25 Juni 2011

Impian slank yang tertunda

Ketenaran dan kesuksesan sudah dirasakan lima personel Slank, yaitu Bimbim, Kaka, Ridho, Abdi, dan Ivan. Tapi, sang pentolan Bimbim mengaku, dirinya dan Slank masih memiliki impian yang masih tertunda hingga sekarang ini.
“Impian kita yang belum bisa terwujud saat ini adalah bisa punya album kolaborasi dengan Iwan Fals, God Bless, dan Ebiet G Ade. Masih sangat kita harapkan itu bisa terjadi,” ujar Bimbim, Rabu (22/6).
Grup musik asal Gang Potlot yang berhasil membebaskan diri dari pengaruh narkoba itu sebetulnya sudah pernah berkolaborasi dengan para musisi senior yang sudah melegenda tersebut.  “Kalau kolaborasi dipanggung mah sudah sering, dengan Iwan Fals, God Bless sudah beberapa kali,” ujarnya.
Lalu, apa alasan album yang diinginkan Bimbim dan personel lainnya itu belum terwujud?  “Kita permasalahannya terkendala di label saja, karena labelnya beda. Kita sih independen, bebas saja. Kalau album kolaborasi diajak dengan senior kita siap saja," ujar Bimbim.
Slank sendiri saat ini sedang sibuk mempromosikan Slank Party, album yang berisikan 13 lagu yang dibuat remix. Bimbim  mengaku bakal sangat tertantang jika album kolaborasi tersebut bisa terjadi.
"Sangat bangga bagi Slank jika bisa membuat album tersebut. Kita tetap menginginkan, meski belum kesampaian. Sebab, masalah dari dulu sampai sekarang adalah label yang berbeda. Kalau album remix ini untuk mengobati para fans (Slankers) yang menunggu album kami," ujar Bimbim yang terakhir merilis album Jurus Tandur 18  (Maju terus pantang mundur).
Jurus Tandur 18 merupakan album ke-18 yang dirilis 2010 lalu yang mengangkat fenomena sosial berkembang di tengah masyarakat, salah satunya soal korupsi. Menurut Bimbim  fenomena korupsi saat ini bukan lagi menjerat kalangan atas, tetapi juga mewabah di kalangan masyarakat. "Korupsi ini kan nyata di masyarakat, bisa saja terjadi di berbagai kalangan," katanya.

Slank party

Ada yang berbeda dari album terbaru Slank. Kalau sebelumya Slank pernah membuat musik berirama dangdut, pop, rock, dan reggae tapi tetap terdengar asik di telinga para  Slankers. Kali ini kita akan mendengar album Slank dengan balutan musik disco atau istilahnya dugem dengan judul “Slank Party-Nonstop Disco DJ Remix” yang siap rilis di pasar musik Indonesia, Juni 2011
Sebanyak 13 lagu Slank yang telah populer, diantaranya Virus, Seperti Para Koruptor, Orkes Sakit Hati, Bang-Bang Tut, Jurustandur, Pulau Biru, Balikin, Terlalu manis, Ku tak Bisa, H.A.M Burger, Kalo Aku Jadi Presiden, Slank Dance, dan Kamu Harus Pulang akan ada dalam album ini.
Untuk itu Slank akan dibantu 9 DeeJay, yaitu DJ Lotus, DJ Imam, DJ Rudhy’z, DJ August, DJ Abow, DJ A Soen, DJ Telly, DJ Angga, dan DJ D’ Jackers yang tergabung dalam Independenc3 dalam meremix lagu-lagu mereka tersebut.
Alasannya pum sangat simpel kenapa akhirnya Slank mau meremix lagu- lagunya.
” Slank love to party dan kami tertarik dengan bagaimana para DJ meremix lagu-lagu Slank. Kenyataannya musik dance cukup berkembang pesat di Indonesia. Jadi ingin tahu aja kalau musik Slank di remix jadinya gimana”, Ujar Kaka mewakili para personil Slank pada Launching Slank Party-Nonstop Disco DJ Remix di PitsTop, Bar & Lounge, 22 Juni 2011.
Walau warna dari lagu-lagu tersebut sangat terasa berubah total dengan durasi yang tentunya lebih lama juga, namun berkat sentuhan para DeeJay handal tersebut rasa asli musik  Slank akan tetap sama.
Yang pasti mendengar musik Slank dalam album ini akan membuat kita asik bergoyang kepala di bawah kerlipan lampu spot. Penasaran?