Sabtu, 22 Januari 2011

Panji demokrasi SLANK & IWAN FALS


     Desa Leuwinanggung, kecamatan Cimanggis, yang masuk di daerah Depok, setiap bulan selalu ramai oleh mereka yang menyebut diri sebagai OI, Orang Indonesia. Kumpul-an penggemar yang fanatik dengan Iwan Fals. Setiap akhir bulan di hari Sabtu, lebih dari seribu orang akan berkumpul. Sang pemilik rumah, sang empunya ikon dari OI, rajin menggelar kegiatan ini untuk menampung mereka yang kangen kepada lagu-lagu yang dibawakan langsung oleh Iwan Fals. Dengan harga tiket Rp 40.000,- yang 10 persennya akan disumbangkan kepada kegiatan sosial, konser bulanan di Leuwinanggung ini mulai menjadi ritual yang tak terlewatkan oleh para penggemar Iwan Fals. Berbagai orang di sekitar turut mendapat limpahan dari kegiatan konser ini. Dari yang berjual-an makanan, minuman, T-shirt Iwan Fals, hingga tukang rokok, tukang parkir, petugas keamanan, dan ragam pernak-pernik jualan kaki lima yang digelar kagetan.

     Poster acara di Panggung Kita dengan tema Panji-Panji Demokrasi memperlihatkan tangan-tangan terkepal dengan dominasi warna merah. Sebuah -idiom akan semangat perlawanan. Seniman Shepard Fairey kerap menggunakan warna dan pendekatan seperti yang dipakai sebagai latar panggung dan poster acara Panji-Panji Demokrasi dalam karyanya.

     Ada yang menarik dari konser bulanan yang dilakukan di rumah Iwan Fals ini. Di sebuah tempat yang disebut Panggung Kita, sebuah tempat konser yang mampu menampung 1500 orang, berlangsung konser bulanan yang selalu memiliki tema berbeda. Tema yang membuat penampilan setiap bulan dari Iwan Fals dan Band menjadi tidak membosankan. Ratusan modal lagu yang dimiliki Iwan Fals rasanya cukup untuk persediaan amunisi komposisi setiap bulan. Iwan Fals kerap memasukkan lagu-lagu dari band yang pernah disinggahinya sebagai pemberi nuansa karakter lagu dan memperbanyak daftar lagu. Lagu dari Swami, Kantata Takwa, serta Dalbo sering juga dibawakan Iwan Fals dan Band di Panggung Kita.
     Iwan Fals dan manajemen yang bernama PT Tiga Rambu rupanya cukup jeli mengemas pertunjukan yang dilaksanakan di rumahnya. Panggung yang bisa menjadi medium konser tersedia di dua titik, sebelah kanan dan sebelah kiri. ”Ini bisa menjadi alternatif konsep panggung setiap bulan, bisa di sebelah kanan dan bisa di sebelah kiri. Sebuah tema juga bisa menjadi pilih-an di mana panggung akan dipasang,” ujar Yos, istri Iwan Fals, akrab disapa mbak Yos, yang selalu sibuk menjelang konser setiap bulan di Leuwinanggung. Selain itu, setiap bulan Iwan Fals selalu menghadirkan bintang tamu yang menjadi bonus tersendiri bagi penggemar Iwan Fals. Biasanya sang bintang tamu akan menyanyikan lagu Iwan Fals dan lagunya sendiri, berduet dengan Iwan Fals sebagai tuan rumah.
Ian Antono, Sherina, Glenn Fredly, Dewi Sandra, dan Peterpan adalah nama-nama yang menjadi bintang tamu konser bulanan Iwan Fals tahun 2009 ini. Uniknya, nama bintang tamu tidak disebut dalam promo acara, sehingga benar-benar menjadi kejutan yang menyenangkan.

     Sore itu sebelum acara dimulai, saya dijemput di luar panggung oleh Yos dan Cikal. Cikal adalah anak kedua dari pasangan Yos dan Iwan Fals yang ternyata menjadi direktur utama PT Tiga Rambu. Terakhir kami bertemu saat Yos, Cikal, dan Raya [anak bungsu Yos dan Iwan Fals] datang di acara Rolling Stone Private Party di kantor Rolling Stone Indonesia. Saat itu Iwan Fals tidak bisa hadir karena sedang menyisir daerah pesisir Jawa Barat. ”Mas Iwan lagi mencari ide,” kata Yos saat itu tentang tidak bisa hadirnya Iwan Fals.

     Kami sempat berbincang sejenak di sebuah tenda yang didirikan oleh LSM Kontras. Beberapa hari sebelum konser bulanan di Leuwinanggung, Iwan Fals sempat berkunjung ke kantor Kontras dan tampil di situ. Tepatnya di hari Senin 25 Mei, Iwan Fals dan manajemen hadir ke perwakilan Jaringan Solidaritas Korban Untuk Keadilan (JSKK) di Kantor Kontras, Jl. Borobudur 14, Menteng, Jakarta Pusat. Aksi sosial ini, menurut pihak manajemen, mengawali konser bulanan Iwan Fals & Band tanggal 30 Mei 2009 dengan judul  “Panji-Panji Demokrasi” di Panggung Kita, Leuwinanggung. Judul konser tersebut dipilih dalam rangka turut memperingati Hari Reformasi yang jatuh pada tanggal 21 Mei, juga dikaitkan dengan aksi sosial solidaritas untuk komunitas keluarga korban Reformasi yang tergabung dalam JSKK. Hubungan Iwan Fals dan Kontras sangat dekat. Saat merilis album 50:50, bahkan Iwan Fals membuat lagu khusus untuk almarhum Munir. Sebuah lagu liris berjudul ”Pulanglah” menjadi penghormatan Iwan Fals kepada suami dari Suciwati tersebut. Lagu tersebut juga dibawakan Iwan Fals saat bertemu Suciwati di kantor Kontras.
      Yos dan Cikal kemudian mengajak saya melihat pameran lukisan di pendopo tamu yang diikuti peserta dari seluruh Indonesia. ”Setiap bulan, yang menang akan mendapat hadiah T-shirt dan CD album dari papa,” ujar Cikal menjelaskan. Saya lantas diantar menuju taman tengah di rumah Leuwinanggung. Di taman tersebut, duduk Iwan Fals mengenakan T-shirt bertuliskan tema acara ”Panji-Panji Demokrasi” dan sarung warna hitam yang tampaknya akan menjadi wardrobe panggung sore itu. ”Halo, apa kabar? Aku semalam melihat Anda di TVone saat di acara yang ada Fariz RM dan Erwin Gutawa,” kata Iwan Fals ramah sambil menjabat tangan saya. Saat saya datang, Iwan Fals sedang berbincang dengan Oppie Andaresta yang datang bersama suami dan anaknya yang berdarah bule. Suami Oppie disapa dengan nama Kerto. Dan si anak disapa dengan nama Bejo.
Hari Sabtu 30 Mei 2009 menjadi sangat istimewa. Selain tema berjudul ”Panji-Panji Demokrasi” yang menjadi konsep acara sore itu, akan hadir Slank sebagai bintang tamu. Dua nama penghimpun massa musik paling besar di negeri ini akan berbagi panggung bersama. Hadir pula Oppie Andaresta, seorang penyanyi alumnus markas Slank, juga sebagai bintang tamu. Seharusnya hari itu akan hadir Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang ikut menyaksikan konser bulanan Iwan Fals dengan bintang tamu Slank. Malam sebelum konser, saya sempat menanyakan hal ini kepada mbak Yos, apakah betul RI 2 akan hadir. ”Ya, dia akan hadir. Tadi Paspampres (Pasukan Pengawal Presiden) sudah mengirim pasukan dan intel ke lokasi untuk menyisir venue. Jangan kaget jika besok ada metal detector di lokasi ya,” begitu kata Yos lewat pesan pendek ke saya. Namun entah kenapa pada pukul 14.00, satu jam sebelum acara, ada info mendadak bahwa Jusuf Kalla urung hadir.

Seperti diketahui, pagi hari tanggal 30 Mei 2009, tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan memperebutkan kursi tahun 2009 menghiasi media elektronik saat pengambilan nomor urut Pemilu 2009 di kantor KPU. Pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto mendapat nomor 3, SBY dan Boediono nomor 2, dan Megawati dan Prabowo nomor 1. ”Mungkin beliau menaati peraturan KPU yang melarang melakukan kegiatan bersifat kampanye sebelum waktunya.” ujar Yos. Tentu akan menjadi berita nasional jika calon presiden Jusuf Kalla hadir di lokasi saat Iwan Fals dan Slank berbagi panggung bersama. Kecurigaan akan upaya menarik simpati dari penggemar Iwan Fals dan Slank pastinya akan merebak. Namun hal tersebut urung terjadi. Konser yang saya pikir akan dipenuhi oleh petugas keamanan akhirnya tidak terwujud. Terima kasih kepada bapak Jusuf Kalla yang urung hadir.

Misteri perut dan pusar " Album virus "


Ingat dgn sampul kaset album VIRUS? Ya, gambarnya memang cukup unik, perut rata dengan pusar kelihatan n' tulisan Slank seperti dilukis. Ternyata ada hal menarik dibaliknya. Apa itu?
Tahu siapa pemilik perut indah misterius itu? Aha, Bunda Iffet akhirnya buka kartu. "Itu perut dan pusar Angel Lelga,"
Angel adalah calon selebritis yang melejit karena ’kepergok’ satu kamar di apartemen dengan Rhoma Irama. Angel juga sudah diisukan menikah bawah tangan dengan raja dangdut tersebut. Jadi, secara ’gosip’ Angel memang sedang menjadi buruan wartawan.
Kenapa Angel? Bkan Mas Bimbim..? he he
Ternyata Dia teman Tascha, istri Kaka. Lagian kan dia sudah pernah bantuin Slank jadi cover kaset meskipun cuma pusar dan perutnya saja," kata Bunda sambil tersenyum. Ok, jadi terjawab sudah siapa pemilih perut dan pusar yg jadi ’virus’ itu..

Slank the rolling stone interview



Di luar ruang tamu kantor terlihat beberapa Slankers sedang berbincang. Pintu gerbang berwarna biru yang sedang terbuka seakan menyiratkan filosofi tempat itu yang siap menerima siapa saja.
Kain besar berisi promosi telepon genggam Nexian yang berisi tujuh lagu dari album terbaru Jurustandur No. 18 terpampang di atas garasi. Seluruh kegiatan Slank berpusat di Potlot: kantor manajemen ada di sana, begitu juga kantor redaksi Koran Slank, studio tempat latihan dan rekaman, dan tentu saja kediaman pemain drum Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim, yang juga masih satu area dengan kediaman Bunda Iffet Sidharta—satu-satunya perempuan dengan predikat Rock & Roll Mom yang berusia 72 tahun dan masih terlihat segar.

“Bunda, apa yang bikin Bunda bangga sama Slank?” tanya jurnalis yang sudah selesai mewawancarai Denny dan kini bertanya pada Rock & Roll Mom yang siang itu sedang bersiap pergi ke Pekan Raya Jakarta. “Ke mana Slank pergi, selalu dihargai. Kalau main di luar negeri, pasti disambut oleh Konjen atau Dubesnya. Seperti kemarin kami main di Dubai,” jawabnya dengan nada berbunga-bunga.
Lantas dia pun bercerita soal perjalanan Slank yang tampil di Dubai pada 11 Juni 2010 serta bercerita soal nasib TKW yang disiksa majikannya karena tak bisa bekerja padahal sang majikan sudah membayar mahal. “Harusnya yang begitu-begitu ditulis sama wartawan,” katanya.
Tak lama, satu per satu anak-anak Bunda datang: Bimbim yang muncul dari dalam kantor (rumahnya ada di bagian belakang kantor manajemen), lantas vokalis Akhadi Wira Satriaji alias Kaka, yang beberapa menit kemudian disusul pemain bas Ivan Kurniawan Arifin alias Ivanka dan gitaris Ridho Hafiedz. Sedangkan gitaris Abdee Negara mengatakan datang terlambat karena anaknya berulang tahun hari itu. Predikat Rock & Roll Mom yang melekat pada Bunda Iffet akhirnya menjadikan Slank seperti sebuah keluarga besar rock & roll, apalagi melihat banyak dari para pengurus manajemennya masih berhubungan saudara: salah satunya Denny—atau, lebih populer dengan panggilan Bang Denny—yang masih sepupu Bimbim.
Album Jurustandur No. 18 berisi 17 lagu yang 13 buah di antaranya ditulis oleh Bimbim sendiri—itu karena di antara personel Slank lainnya, dia punya paling banyak waktu luang. “Soalnya gue nggak punya BlackBerry, gue nggak punya Facebook. Jadi waktu luang gue lebih banyak dari yang punya Facebook,” katanya sambil terkekeh dan mengatakan jika Slank dilarang manggung setahun lagi, bisa ada 27 lagu tercipta.
“Slank Recordsnya juga nggak menahan-nahan, setiap kami di studio seru-seru saja. Kalau kami nggak direm, ya sudah. Slank Records cuma kasih tenggang waktu, sementara kami kalau rekaman supercepat,” kata Kaka.
Selama tahun 2009, Slank nyaris tanpa manggung—kalaupun manggung, itu lebih banyak di ruangan tertutup. Banyak jadwal konser yang terpaksa dibatalkan karena tak mendapat izin dari kepolisian, dengan alasan macam-macam: mulai dari waktu yang dekat dengan pemilihan kepala daerah, dekat hari raya, atau tahun baru. Tahun ini, Slank terpaksa tak merayakan konser ulang tahun yang rutin digelar setiap tahun karena dianggap berdekatan dengan Natal dan tahun baru (padahal kegiatan ini rutin mereka lakukan, dan di malam tahun baru sebuah konser besar digelar di Ancol). Tahun ini, mereka mulai kembali bisa merasakan pertunjukkan di ruang terbuka dan menggelar pertunjukan di empat kota lewat tur Jurustandur bersama Yamaha Vega ZR: Karawang (20 Juni), Madiun (27 Juni), Kudus (4 Juli), dan Jambi (11 Juli).
Lantas untuk menyiasati pembajakan, Slank merilis tujuh lagu di album barunya lewat telepon genggam Nexian yang fitur-fiturnya berlogo Slank. Strategi ini berhasil, karena sejak Nexian edisi Slank dirilis, tak ditemukan versi bajakannya di pasaran—setidaknya sampai versi CD/kasetnya dikeluarkan. “Sekarang konsepnya diubah, beli kaos dapat album,” kata Bimbim. Maka album Jurustandur No.18 akan dijual bersamaan dengan kaos—seperti yang sudah mereka lakukan di Anthem For The Brokenhearted (2009).
Dalam wawancara ini, Bimbim dan Kaka terdengar cukup dominan dalam menjawab pertanyaan. Mungkin karena adanya beberapa faktor: Ketika bicara soal Slank, maka kemitraan Bimbim dan Kaka bagaikan kemitraan Mick Jagger dan Keith Richards di The Rolling Stones atau kemitraan Zaid Barmansyah dan Boris Simanjuntak di The Flowers. Dua pasang nama itu menjadi ikon dari kelompok musik masing-masing. Maka jawaban pertanyaan yang diajukan untuk band bisa terwakili dengan pernyataan Bimbim atau Kaka.
Menurut kalian, Slankers bisa dibagi ke berapa kategori? B: Kalau dari nama ya: Slank Fans Club, Slankers, dan Slank yang sudah mendengarkan musik Slank sudah seperti Slank-nya sendiri, menjiwai lagu-lagunya. Kalau Slank Fans Club itu yang baru tahu [Slank] dari lagu “Ku Tak Bisa” lalu bawa-bawa bendera di konser, dan kalau tersenggol lantas berantem. Kalau Slankers Club, yang sudah kolektor, sudah mengikuti kami. Yang Slank, sudah sama seperti kami, kalau bertemu sudah seperti teman lama yang nggak pernah bertemu.
Crowd di acara I Like Monday kemarin di Hard Rock Cafe yang bagaimana? B: Slankers dan Slank ya, nggak ada Fans Club. Ada respect, jadi bukan hanya “Ku Tak Bisa.”
Bagaimana perasaan Anda melihat orang-orang yang hanya tahu “Ku Tak Bisa”? B: Ya nggak apa-apa juga sih. K: Nggak apa-apa ya? Yaa... justru malah gue lihatnya, itu lagu sudah lama kan, tapi terus diregenerasikan oleh mereka sendiri. Umur lagu itu panjang dengan sendirinya lewat turun temurun. Dan kalaupun kami awalnya harus dikenal, untuk kalangan baru, dengan lagu “Ku Tak Bisa” ya nggak apa-apa juga. Banyak yang akhirnya mengulik ke belakang lalu berlanjut ke depan. Rata-rata umur 30 tahun ke atas itu pasti mengenal Slank lewat lagu “Ku Tak Bisa”, mungkin kalangan menengah ke atas.
Belakangan ini, lagu “Ku Tak Bisa” yang jadi pintu masuk perkenalan? B: Ya lagu “Ku Tak Bisa” dan teman-temannya, seperti “Kamu Harus Pulang”, “Terlalu Manis”, biasanya gara-gara datang ke konser, lalu datang ke Hard Rock Cafe atau di kafe-kafe, habis itu baru dia maju mundur beli album. K: Kalau nggak beli, at least browsing lah.
Kalian sadar ya, lagu bertema cinta bisa jadi awal buat menarik perhatian orang? K: Jadi trigger. B: Setiap album harus punya peluru, biasanya dua atau tiga. Kalau satu peluru gagal, masih ada cadangan buat menembak lagi, sisanya baru idealisme.
Tema cinta lebih mudah diterima? B: Dari awal memang kami tahu itu sih. Contohnya Led Zeppelin dengan “Stairway to Heaven.” Yang teringat dari Deep Purple, “Soldier of Fortune.” Yang nyangkut tuh sampai hari ini masih sering dibawakan dari Black Sabbath, “Changes.”
Katanya di setiap pertunjukan Slank sudah dilatih soal apa yang akan dibicarakan Kaka di panggung. K: Sebetulnya garis besar. Misalnya mau main di Live Earth, berarti opening biasa, say hi, lalu bicara tentang alam yang tadinya bagus, terus nyanyi lagi, di tengah bicara tentang alam sudah mulai rusak. B: Sembilan puluh persennya improvisasi. Jangan lupa bawakan ini, di sini kalau bisa kita keluarkan ini, kadang keluar kadang nggak.
Supaya yang lain tak kaget pada omongan Kaka ya. B: Kadang ada juga yang bikin kaget (terkekeh).
Di I Like Monday Hard Rock Cafe kemarin sepertinya Anda kaget waktu Kaka menyanyikan lagu “Poppies Lane Memories” dengan kata-kata yang frontal soal narkotika. B: Sebetulnya saat perkenalan sudah ngomong, ‘Orang berpikir ini tentang perempuan, padahal bukan, ini drugs.’ Sudah titik sampai situ, gue nggak nyangka dia malah ngebocorin semua [tertawa].
Itu karena pengaruh Jack D, Ka? K: Gue lihat tempat dan crowd. Gue selalu lihat event-nya juga. B: Dia pikir nggak ada wartawan [tertawa]. K: Ah, wartawan si dia-dia juga. Ya lihat crowd juga, should I talk about this or not? Dan nggak ada anak di bawah umur. Itu gimmick. Bagaimana caranya maintain selama dua setengah jam orang stick di situ, nggak ke mana-mana, itu susah.
Padahal kalian sudah manggung puluhan tahun. K: Tetap, bernyanyi sambil berpikir, ini apa lagi ya. Di atas panggung seperti di medan perang, bagaimana supaya tetap stabil. B: Apalagi kalau di stadion, bagaimana supaya nggak berantem. Di Ancol deh yang paling susah. K: Kami ingin klimaks, tapi sebelum klimaks sudah kisruh. Wah, harus diturunkan lagi.
Berarti sering sekali mengubah setlist. B: Terutama kalau ribut ya, atau kalau di klub, biasanya lagu ini dan ini, sisanya lepas. Kami lebih santai dalam acara yang tidak direkam atau taping. Wah enak nih, mau buka baju juga terserah. Kadang kalau ada banyak wartawan... lalu kalau mau taping kami rapat dulu, mau bawa lagu apa nih? Kalau nggak taping, mau ngomong jorok atau mau telanjang [tertawa].
Semakin banyak wartawan, Slank semakin jaim [jaga image]? B: Ya [tertawa]. Bukan jaim sih, tapi malu. K: Kalau bisa keberingasan atau kebrutalan cuma rumors orang, nggak tertulis. B: Nggak apa-apa juga sih. Cuma kadang kami rasa nggak semua orang bisa menerima apa yang kami lakukan. Tapi lain kalau di depan Slankers, mereka memang teman-teman kami.
Tapi bukannya bebas, karena citra kalian rock & roll? B: Bisa omong bebas? Ya sudah, next time gue begitu saja [tertawa].
Ternyata kalian masih menahan diri ya. K: Nggak menahan sih, lebih aware. Basic-nya respect, bagaimana caranya kami aware, supaya tingkah dan omongan nggak menyakiti orang. Karena terpuaskan, orang jadi mau datang lagi.
Apa kalian sensitif, takut ditulis jelek oleh wartawan? B: Kami bukan band yang takut ditulis jelek. Makin ditulis jelek, malah makin itu... Ivanka [I]: Yang dulu-dulu itu kurang jelek apa?
Atau takut memberi contoh tak bagus untuk orang lain? B: Ya kalau untuk anak-anak di bawah umur ada perasaan seperti itu sih. Seperti main di outdoor, kalau sore sudah pasti banyak anak underage, kami nggak akan bawakan lagu-lagu yang aneh.
Misalnya seperti apa? B: Seperti “Full Moon Blues”, nggak mungkin kami bawakan itu di depan KPK, atau di depan Konjen, nggak mungkin main “Anyer 10 Maret.”
Apalagi lagu “Cuma Untukmu (Anuku)” ya. B: Nah [tertawa]. Justru gara-gara pada ribut Ariel Peterporn jadi malah ingin membawakan.
Kesadaran akan anak-anak di bawah umur ini datang setelah kalian berkeluarga? K: Anak sudah bisa baca kan, bahaya. B: Baru saja kemarin anak cewek gue umur sembilan tahun bertanya, ‘Kasus porno itu apa, Pa?’ Itu kacau, bukan hanya video porno beredar di internet. Kalau anak kecil sudah nanya berarti sudah masuk ke segala sendi. Ya akhirnya gua jelaskan, ‘Itu gambar yang nggak pantas’.
Kalau suatu saat anak kalian tahu istilah sex, drugs and rock & roll? K: Sebetulnya gue nggak punya rasa ketakutan. Kemaren gue baru ngobrol sama Ivan. Level anak sebaiknya melewati tahapan umur yang harus dia lewati, cara berpikir juga. Kalau memang pada saat umurnya dia tahu sex, drugs and rock & roll, lalu entertainment live, night live, pada umur yang pas, kami sih nggak terlalu pusing. Kebanyakan, rata-rata yang umurnya belum pas sudah digiring ke situ. Anak yang umurnya belum sebaiknya main komputer sudah main komputer. Harusnya anak main di luar, lari-larian untuk melatih motoriknya, sudah main komputer. B: Anak gue sudah tahu. Dia tanya, ‘Drugs itu apa? Papa dulu [pakai] drugs ya?’
Apa yang Anda bilang? B: Oh itu masa lalu. ‘Dasar bandel,’ paling dia menjawab itu.
Ridho, anak Anda paling banyak. Khawatir kah soal itu? Ridho [R]: Asal sesuai dengan usianya saja, sesuai waktunya. Seperti sekarang, laptop sudah mudah dipakai. Niatnya ingin browsing situs anak, tapi sering disusupi hal-hal porno.
Slank lebih khawatir tentang pornografi atau narkotika? K: Sama saja. B: Tapi kalau narkoba, kami punya pengalaman, jadi lebih tahu. Dan anak pun bisa belajar, ‘Oh bapak gue dulu begitu, jadi nggak- akan ikut. Tapi kalau porno ini bahaya, terlalu mudah ditemukan di internet. Itu kenapa anak gue sampai umur 13 tahun nggak boleh sendirian di depan komputer, harus panggil ibunya atau bokapnya.

Bimo Setiawan Almachzumi terlihat lebih gemuk. Berat badannya naik tujuh kilogram. Selain karena sering di rumah, itu karena suntikan vitamin dari dokter yang pernah diterimanya. Bimbim, panggilan akrab drummer Slank itu, me-ngatakan sudah tak lagi minum alkohol. Kini dia hidup sehat, ...walaupun masih merokok dan minum kopi. Selasa, 9 Juni 2009, di kediaman Iwan Fals, sebelum sesi pemotretan, wawancara ini dilakukan. Katanya Anda punya lagu soal tak usah ada proses pemilu, tahu-tahu presiden sudah terpilih. Apa yang ingin Anda sampaikan di lagu itu?
Sebenarnya yang cuma dipikirkan masyarakat adalah gue dapat pekerjaan. Atau, kalaupun sudah dapat kerja, gue dapat kenaikan. Nggak peduli partai apa presidennya siapa. Ekonomi lagi jatuh, tapi tertolong karena salah satu [faktor]nya pemilu juga. Banyak partai dan calon presiden yang menyumbang ke mana-mana. Coba nanti setelah pemilu, rakyat pasti merasa susah lagi.


1.Anda merasa seperti itu juga?
Iyalah. Habis, sekarang buktinya sudah berapa bulan Slank menganggur. Yang nggak ada hubungannya sama sekali dengan pemilu lah, nggak ada hubungannya dengan konser musik. Kenapa harus dihalang-halangi dengan alasan keamanan? Jadi imbasnya kena juga. Jadi pengangguran, jadi banyak di rumah.


2.Ini terjadi lima tahun sekali ya.
Iya, memang sudah frekuensinya. Kalau Slank tuh setiap setahun sekali pas puasa, dan lima tahun sekali pas pemilu [tak ada manggung]. Itu juga karena sebenarnya adalah ladang paling besar bagi artis, kalau mau ikut salah satu partai.

3.Anda menggunakan hak pilih?
Iya. Kalau prinsip gue dari dulu akan menggunakan hak pilih, buat memilih wakil rakyat, atau calon presiden. Nantinya kalau mereka melakukan hal yang nggak gue suka-in, gue berhak untuk protes, gue berhak untuk menegur, menyentil. Kalau memilih saja nggak, jangan teriak-teriak.

4.Meskipun Anda sebal dengan proses pemilihan ini?
Ya, memilih the best of the worst lah. Walaupun kita yakin nanti dia ngehe, ya itu kita gebuk. Akhirnya jadi tugas Slank buat jadi inspirasi lagu, lewat lirik. Makanya kami nggak hilang-hilang mengkritisi lewat lagu. Daya tarik kami selain cinta, lingkungan, dan anak muda, ya politik.


5.Di momen apa Anda merasa teriakan Slank selama ini membuahkan hasil?
Era album Tujuh (1997). Kami sempat menyensor lagu sendiri malah. Liriknya sudah dicetak di album, judulnya Siapa yang Salah?. Itu juga karena pertimbangan bokap, produser, keluarga. Ini kritis banget nih. Ya sudah deh, kami tarik saja. Tapi liriknya sudah dicetak. Liriknya mengajak revolusi. Itu sebelum Orde Baru runtuh.


6.Slank juga punya ketakutan?
Dulu? Oh iya, ancaman juga banyak. Dari Pemilu 92, ajakan gabung ke Golkar tuh banyak. Dan kami selalu menolak, sampai mau ribut, mengancam segala macem. Akhirnya mulai 96 kami kabur. Setiap pemilu, pergi ke Lombok, ke Carita. Kami nggak mau berpolitik, kami berdiri di atas semua golongan.


7.Lalu pertimbangan apa yang Anda pakai untuk memilih partai?
[Kalau pemilu sekarang sih] apa yang paling dekat sama perjuangan kami. Tapi zaman dulu kan semua diarahkan. Kita ditakut-takuti komunis di PDI, ditakut-takuti dengan syariah di PPP. Salah satu pilihan yang katanya demokrat dan pekerja ya Golkar. Jadi semua orang sudah pasti pisang kuning semua.


8.Termasuk Anda?
Iya [tertawa]. Walaupun kami teriak, begitu nyoblos, nyontreng ke situ juga. Seperti era PDI dulu. Merah di seluruh Indonesia, tahun 86. Semua orang Jakarta yang turun pakai baju merah, termasuk gue. Begitu nyoblos, ya kuning juga.


9.Menurut Anda, apa yang baik buat Indonesia?
Kembali ke aslinya saja. Kita mengaku negara demokrasi Pancasila, tapi Pancasilanya saja nggak dijalankan. Mengaku dua puluh persen pendidikan harus dijalankan, belum dijalankan. Jadi kita ini negara pelanggar undang-undang sendiri. Kan ada sila kelima, Keadilan Sosial..., tapi kita nggak adil secara sosial, antara NTT, Kalimantan Timur sama Flores saja jauh banget. Jadi, munafik.


10.Anda pernah mengutarakan soal Indonesian Dream, seperti apa sebenarnya itu?
Mimpi-mimpi orang Indonesia? Sebe-narnya itu ada di Slankissme yang sering dibacakan Kaka di panggung: Tiga Belas Ajaran Slank. Di album Slankissme (2005) kan ada tiga belas lagu, diambil intisarinya. Sebenarnya itu juga Pancasila, tapi lebih ke bahasa anak tongkrongan. Di tengah wawancara, Kaka mengirimkan email yang berisi 13 ajaran tidak sempurna Slankissme: 1). Kita harus kritis, 2). Berjiwa sosial, 3). Penuh solidaritas, 4). Saling setia, 5). Selalu merdeka, 6). Hidup sederhana, 7). Mencintai alam, 8). Manusiawi, 9). Berani untuk beda, 10). Menjunjung persahabatan, 11). Punya angan yang tinggi, 12). Menjadi diri sendiri, 13). Membuka otak dan hati kita.


11.Sudah ada gambaran untuk pemilu nanti?
Belum sih, tapi gue orang yang pendendam. Ada beberapa calon yang masa lampaunya bikin gue males banget [untuk] memilih dia. Nggak pantas saja, calon pemimpin tapi masa lalunya tidak terselesaikan. Tapi orang kan bisa berubah. Orang bisa mencoba menjadi lebih baik. Paling nggak, tunjukin. Ya caranya dengan selesaikan dong masalah elo. Slank juga dulu pakai narkoba, tapi sekarang sudah berhenti. Nih gue tunjukin, gue sehat.


12.Merilis album di Amerika, bagian dari Indonesian Dream?
Bagian dari globalisasi. Mimpi kami kan ingin menyebarkan Pancasila ke seluruh dunia. Salah satunya lewat musik. Ingin ngasih tahu ke dunia, nih ada Indonesia, yang punya pemikiran, ide yang berbeda.


13.Mimpi-mimpi Anda sudah tercapai semua?
Belum. Ini baru awal. Yang sudah tercapai itu jadi konglomerat musik. Kami produksi sendiri, bikin label sendiri, mengedarkan sendiri, pakai usaha sendiri, kami mainkan sendiri. Dari hulu sampai hilir anak band, kami pegang. Sampai RBT pun kami pegang sendiri.


14.Mimpi-mimpi lainnya?
Gue ingin Indonesia, setidaknya di musik, diperhitungkan. Selain film, musik adalah salah satu hal yang bisa mempengaruhi pola musik dunia. Gua ingin musisi Indonesia bisa menyebarkan Indonesia ke seluruh dunia. Sekarang tinggal berpikir bagaimana membahasakan Indonesia ke seluruh dunia.


15Kalau mimpi di luar musik?
Indonesia sih. Paling nggak, gue akan te- us terlibat lewat lagu dan lirik untuk meng-ubah sedikit untuk Indonesia yang lebih baik. Makanya kami selalu klotok-an kalau diundang Kontras, KPK. Mereka minta kami semangati, ya kami semangati. Itu bagian dari ikut memikirkan Indonesia.


16.Indonesia yang lebih baik itu seperti apa?
Sebenarnya gampang kok, kita kan lagi belajar demokrasi. Arahnya, walaupun pe-lan, tapi sudah ke situ. Kuncinya tinggal dua: kejaksaan sama kepolisian. Sementara gue lihat, dua itu yang belum reformasi. Yang lain sampai tentara sudah reformasi, sampai birokrasi juga sudah mau reformasi


17.Lirik Indah sekali dongeng negeriku, nenek yang bercerita, Indonesia di lagu Indonesia itu asalnya dari mana?
Gue kan mau memanjangkan kata Indonesia, gue melihat Indonesia itu bangsa khayalan. Sebenarnya Indonesia itu nggak ada. Yang ada cuma bangsa Sunda, bangsa Jawa, bangsa Batak dan bangsa lain. Tapi orangtua kita, nenek moyang kita, berpikir untuk menyatu melawan Belanda dengan nama Indonesia. Tapi kita harus percaya, karena itu indah dongengnya, walaupun sampai hari ini dongeng itu belum berhasil.


18.Kenapa Anda tak perlu keluar rumah untuk bisa menulis lagu?
Gue baca koran, gue nonton berita. Itu sudah berita dunia. Dan kalau kita lebih menyepi, menyendiri, akan lebih dekat sama alam. Nalurinya malah lebih terasah, karena kebanyakan informasi juga malah membuat kita jadi ragu-ragu. Kalau kita nggak tahu, kita malah lebih berani.


19.Tapi inspirasi masih tetap mengalir ya...???
Kalau inspirasi nakal-nakal lagu Slank itu banyak dari Kaka. Kaka yang keluar, Kaka yang bandel, Kaka yang kenalan sama kupu-kupu liar, gue yang menyerap, gue yang tulis. Proses hampir sebagian besar lagu Slank seperti itu. Black-nya Slank, Kaka, kalau gue adalah white-nya. Gue bidadarinya, dia iblisnya. [tertawa]. Akhadi Wira Satriaji sedang duduk di ruang tamu kantor manajemen Slank di Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Juni 2009, pukul 17.13, ketika saya tiba di tempat yang kami sepakati untuk wawancara. Telat tiga belas menit, kata Kaka, panggilan akrabnya, setelah saya meminta maaf karena datang terlambat. Di luar ruangan, selama sesi wawancara, beberapa Slankers menunggu dengan sabar untuk bisa berfoto bersama sang idola. Kaka adalah yang pertama kali menyebut Slankers untuk para pencinta Slank kata itu pertama kali tercatat di album kedua Slank, Kampungan (1991). Ketika Slank pertama kali muncul, di banyak daerah, orang-orang yang berambut gondrong sering dipanggil Slank. Untuk membedakan antara Slank dan para pencintanya, Kaka memilih nama Slankers.



20.Apa rasanya duet dengan Iwan Fals?
Kalau gue sebagai penyanyi, ternyata lagu Iwan Fals nggak semudah yang kita dengar. Mungkin lain key juga ya. Kalau didengar kayaknya gampang, tapi nggak segampang itu untuk dinyanyikan. Nyanyi sama dia sangat relaxing, karena dia orangnya ngulik. Datang latihan, dia sudah siap kalau ternyata harus bawain lagu orang, dalam hal ini Slank. Kalau di atas panggung sama dia, nggak terasa bahwa dia itu senior.
Kalau gue sebagai penyanyi, ternyata lagu Iwan Fals nggak semudah yang kita dengar. Mungkin lain key juga ya. Kalau didengar kayaknya gampang, tapi nggak segampang itu untuk dinyanyikan. Nyanyi sama dia sangat relaxing, karena dia orangnya ngulik. Datang latihan, dia sudah siap kalau ternyata harus bawain lagu orang, dalam hal ini Slank. Kalau di atas panggung sama dia, nggak terasa bahwa dia itu senior.


21.Telanjang dada mulai dari kapan?
Dulu bini gue suka bikinin baju, sekarang sudah nggak lagi. Alasannya gara-gara saat tur Amerika, gue kan nggak bawa koper ka-rena cuma bawa back pack, bawa beberapa kaos, kaos buat pergi dan kaos manggung. Dan di lagu kedua, lagu ketiga, sudah lepek. Dari situ gue pikir, sudah mendingan gue buka saja deh, tapi menyesuaikanlah. Kalau acara TV, nggaklah..

Box buat nobar global peace fest




Global Peace Festival adalah sebuah perayaan yang dimaksudkan untuk menyatupadukan segenap upaya bersama guna menyuarakan dan merayakan perdamaian dunia. Dan pada tahun ini Indonesia kebagian menjadi tuan rumah untuk pagelaran di Asia Pasific pada tanggal 15-17 Oktober 2010.
Slank mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara tersebut dan bagi para Slanker yang ingin ikut menonton acara tersebut akan diberi kemudahan untuk mengikuti acara ini, sambil diajarkan untuk menyumbang kepada sesama, yaitu dengan cara mengambil box di Potlot yang telah disediakan oleh panitia. Dan nanti setelah para Slanker telah mendapatkan box ini diwajibkan untuk mencari sumbangan untuk dimasukan ke box tersebut. Nah setelah box tersebut terisi (berapa pun isinya) box ini akan menjadi tiket para Slanker untuk bisa memasuki ke arena acara ini.
Gampang bukan?? Kesempatan ini hanya diperuntukan untuk 800 Slanker saja. Jadi buruan dateng ke Potlot dan ambil boxnya, mulailah untuk membantu para sesama. 

Kamis, 20 Januari 2011

SFC Slankers Fans Club



Thanks sebelumnya buat temen yang udah masuk ke blog w... klik disini buat add w.

Oke Berikut ini adalah daftar dari SFC Slankers Fans Club yang berada di Indonesia, data ini sesuai dengan yang ada di situs resmi slankers mania slankerscyber





SFC Tanggerang
Jl.Asahan 1 No.41, Perumnas 2 Karawaci
Tanggerang 15710
PIC : Boim, Telp./HP 021-55653354/08568991866
——————————————————-
SFC Bangka
Jl.Depati Amir No.65 Pangkal Pinang 33121
PIC : Dony Yuan, Telp./HP 0717-438745/08127345128
—————————————————

SFC Bandung
Slankers Priangan Creativity
Jl Melong kidul No 51 Karapitan Bandung 40261
PIC : Firman, Telp./HP : 022-4217958.

—————— ——————————–
SFC Banjarmasin
Jl.A.Yani No.31a KM.9.1 Banjarmasin Kalsel
PIC : Yassiana Damhudie, Telp./HP : 08134370545

—————————————————–
SFC Batang
Jl.A.Yani Gg.21 (meratus) No.08 Kauman 51215 Batang
PIC : Asom, Telp./HP : 08156672624
————————————————————
SFC Bengkulu
Jl.Flamboyan 19 No.5 rt.20/06 SKIP BENGKULU 38223
PIC : Sudirman, Telp./HP : 0736-342364
————————————————————
SFC Blitar
Jl.Tengger 9 Blitar 66112
PIC : Novan, Telp./HP : 08125200173
—————————————-
SFC Bojonegoro
Jl.AKBP. M. Soeroko No.3 Bojonegoro 62111
PIC : Avvan Setiawan
Telp./HP : 0353-881831/081223433129
———————————————–
SFC Cianjur
Jl.Moch.Ali no.963/964 Cianjur 43213
PIC : Wandi Yunizar
Telp./HP : 0263-270984/0818909350
—————————————-
SFC Cimahi
Jl.Cihanjuang Komp.Nata Endah blok N.77
PIC : Zell Piss Telp./HP : 022-6653918
——————————————–
SFC Gresik
Jl. Wahidin SH 266 (Depan Koramil)
Randu Agung – Gresik
PIC : Andre, Endang
Telp./HP : 085232893666, 085232334276
——————————————–
SFC Indramayu
Jl.Siliwangi Gg.Saputra Babakan Negla
Haurgeulis Indramayu
PIC : Deny S. Telp./HP : 081320349565
——————————————–
SFC Jambi
JL Hos Cokro Aminoto No. 19 kec Kota Baru Kel. Simp III Sipin-Jambi
PIC : Awang sagita Telp./HP : 0741-51434
————————————————————————–
SFC Jepara
Jl.Pakis Haji 42 Jepara 59412
PIC : Mustofa Telp./HP : 0818265837
—————————————-
SFC Jogya
Jl.Gayam 14b Semaki Kulon Yogyakarta
PIC : Ajie, Telp./HP : 081328787492
——————————————-
SFC Jombang
Jl.Abdul Rachman Saleh IV no.35 Jombang
PIC : Cacuk, Telp./HP : 0321-867436/081553615939
——————————————————–
SFC Karawang
Jl.A.Yani No.84 Depan SMU 5 Karawang
PIC : Jajat Telp./HP: 081315387131
——————————————-
SFC Lampung
Jl.soekarnoHatta Kalikalang no.138 Sidomulyo
Lampung Selatan 35453
Iwan Telp./HP : 08127933410
————————————————-
SFC LEBAK
JL.RD.T.Hardiwinangon no.44 Rangkasbitung LEBAK
Udin Boss
——————————————————–
SFC LOMBOK
JL.Erlangga 14 Mataram, Lombok NTB
PIC : Eka, Telp./HP: 0370-631198 / 081339571434
——————————————————-
SFC LUBUK LINGGAU
Jl.A.Yani no.610 MEGANG I LUBUK LINGGAU Timur
PIC : Indra D.S, Telp./HP : 0733-323445
——————————————————–
SFC Madura
Jl.Slamet Riyadi No.68 Sumenep 69111
Matrisk, Telp./Hp : 032-8671085
—————————————–
SFC Makasar
Jl.Cendrawasih 5/25 Makasar 90123
Gaffar, Telp./HP : 0411-878096/081524018473
————————————————–
SFC Malang
Jl.Ranakah 12-14 Tidar Badut Permai, Malang 65146
Bejo (sandi), Telp./HP : 0341-583943/08179600219
——————————————————-
SFC Manado
Jl. Krida VII/F4. Malalayang I Timur – Manado 95162
email : torangslankersmanado@yahoo.com
Rosa, Telp./HP : 0431-827890 / 085240903677
———————————————————
SFC Medan
Jl. Bilal Gg. Rambe No.29 Medan 20239
email : sekret_slankersmedan05@yahoo.co.id
PIC : Yan : 081396367452
Dodi : 085262990407
————————————————-
SFC Palangkaraya
Jl.D.Bahandang Balau no.13 Palangkaraya Kalteng
Robby, Telp./HP: 0536-25672/0815805828
—————————————————–
SFC Palembang
Jl.Gipsum Blok A2 No.1114 RT15/05
Kec. Sukarame Kel. ALbar KM.12 Palembang Sumsel 30154
PIC : Andee, Telp./HP : 0711-430673 / 081532787915
—————————————————————
SFC Pandaan
Kebonwaris I no.47 Pandaan
Bayu Arda, Telp./HP : 0343-632439/’081330082246
——————————————————-
SFC PANDEGLANG
Jl.Raya Labuan km.2 rt.01/06 Ciekek Babakan (BLK.SKB)
Kraton 422111
PIC : Aenk Ryjal
————————————————————-
SFC Pasuruan
Jl.Hasanuddin no.25 Salon Rani Pasuruan 67131
Ruly, Telp./HP : 0343-43538
————————————————–
SFC Pati
POP FM PATI Jl.Dr.Susanto no.98 PATI
Anton, Telp./HP : 0295-384632/081325209496
————————————————–
SFC Pekalongan
Radio BSP 103.7 FM 01. Singosari no.21 Pekalongan
Benny Prayoga, Telp./HP: 0285-42459
——————————————————-
SFC Pemalang
Jl.RE.Martadinata Gg.Bawal no.2 Pelutan PEMALANG
Arif Rahman, Telp./HP: 0284-332819
———————————————————
SFC Pontianak
Jl.Natuna no.122 Kota baru Pontianak
Bambang Sugianto, Telp./HP: 0561-764557/08152255056
————————————————————-
SFC Probolinggo
JL. MT.Haryono no.16 Probolinggo
Dony W., Telp./HP: 0335-421417/08155926612
—————————————————
SFC Puncak
jl.raya Puncak km.76 Megamendung bogor
Ghafer Della Costa, Telp./HP: 081310951708
———————————————–
SFC Purwakarta
Jl.Taman Pahlawan Utara Gg. Ikhlas Rt.17/07 No.08
Purwakarta
Iwan (Ekek), Telp./HP: 0264 203804 Fax : 0264 206453
Aldi, 085926075769
————————————————————-
SFC Purwokerto
Jl. Gerilya Tengah Komp. Perempatan Lampu Merah Karangpucung
PIC : Amin R.A, Telp./HP: 0281-648464
———————————————————————–
SFC Samarinda
Jl.Perjuangan komp.alam segar II no.20B
PIC : Ari Hendratmoko
Telp./HP: 0541-74877/0812538729
——————————————–
SFC SEMARANG
JL. Lamper Tengah X no 24 B Semarang 50248
PIC : Himawan Danang Murwinanta,SH
Telp./HP: (024)8319644 / 0815 6561225
————————————————-
SFC Serang
Jl.Lontar Baru Dalam no.40 (BEL.SLTPN 5/6) Serang
Irvan Bob, Telp./HP: 0254-21784
——————————————————-
SFC Sidoarjo
Jl.KHM.Kidul 6128 Wisma tropodo WARU Sidoarjo 61256
Andy, Telp./HP: 08179372271
———————————————————–
SFC Solo
Kios Pasar Buah Purwosari No. 14 Laweyan Solo
(sebelah barat Stasiun Purwosari-SOLO)
PIC : Djati, Telp./HP: 081548561841
—————————————————
SFC Subang
Jl.Ampera Gg. 14a Sukamandi Ciasem-Subang
Bangun, Telp./HP: 081546515158
————————————————
SFC Sukabumi
Shopping Center Lt. II Jl.A.Yani Sukabumi
Towet, Telp./HP: 0812182928
———————————————
SFC Surabaya
Jl.Pahlawan No.116 surabaya
Kristiawan Oni, Telp./HP: 08155223314
——————————————
SFC Tasikmalaya
Rakista FM 105.80mhz. Jl. Martadinata 153 Tasik
Dasenk, Telp./HP: 085223775330
—————————————————-
SFC Palembang
Komplek Sembaja Indah Jl Gipsum Blok A2 No. 1114 Rt.15 Rw.05 Kec Sukarame
Kel Albar Km 12 Palembang Sumatra Selatan 30154 0711-430 673 /
081532787915 Andee (12 Biroe art)
e-mail : palembang_rocknroll@yahoo.com
————————————————————————————
SFC LANGSA
~ A . S . L . I ( Aneuk Slankers Langsa Indonesia) alamatnya: Jl. CHIKDITIRO NO. 1 Pb.Tunong
LANGSA – NAD(ACEH tIMUR)



Berdasarkan data-data di atas dapat di simpulkan kalau  SLANK gak ada matinyaaaaa....!!!!
PISS dari ku

Rabu, 19 Januari 2011

Foto kaka di botol miras,bunda terpukul.



JAKARTA - Manager Grup Slank, Iffet Veceha Sidharta, atau akrab disapa Bunda Iffet, ikut terpukul atas beredarnya foto vokalis Slank, Kaka, di label produk minuman keras (miras) Cawan Mas di Manado, Sulawesi Utara.

Bunda Iffet kecewa atas munculnya foto sang vokalis di label botol miras tersebut, terlebih minuman berkadar alkohol 47 persen itu telah beredar luas di Kota Manado.

Terkuaknya foto Kaka di label miras itu pertamakali diketahui seorang penggemarnya. Saat itu, tanpa sengaja ia melihat sebuah foto produk minuman keras bermerek Cawan Mas di koran daerah di Kota Manado.

Yang mengejutkan karena di label miras tersebut terpampang dengan jelas foto vokalis Slank, Kaka. Temuan tersebut langsung ia laporkan ke pihak manajemen Slank.

Dalam konfrensi pers yang digelar manajemen Slank, fotografer koran daerah tersebut datang dan menuturkan kronologis bagaimana ia menemukan miras yang labelnya terdapat foto Kaka.

"Kok kamu tidak langsung memberitahu kami sih" tutur Bunda Iffet kepada sang fotografer.

Bunda Iffet, yang tak lain adalah ibunda Bimo Setiawan atau lebih akrab dipanggil Bimbim (drummer Slank), mengungkapkan, jika saja fotografer tersebut ketika menemukan produk miras itu langsung memberitahukannya ke manajemen Slank, mungkin kasus ini dapat diselesaikan lebih awal.

Lembaran koran daerah yang ditemukan di Manado itu kini dijadikan alat bukti bagi pihak Slank untuk menuntut produsen minuman Cawan Mas.

PLUR

Minggu, 16 Januari 2011

Slank dan bunda iffet sambut LPI

Saat Medan Chiefs tanding kontra Minang Kabau FC di laga perdana LPI Sumatera, Bunda Iffet-manajer grup musik legendaris, Slank terlihat hadir di Stadion Baharoeddin Lubukpakam.
Lebih mengejutkan lagi, Bunda Iffet juga hadir saat sesi temu pers dengan pihak tim. Bunda Iffet juga diberi kesempatan memberikan sambutannya kepada awak media. Kondisi memunculkan dukungan baru dari kalangan publik figur, setelah artis Darius Sinathrya resmi menjadi duta LPI. Tak hanya Bunda Iffet yang dukung, anak-anaknya Slank juga mendukung 100 persen. “Slank emang sudah dukung. Lagu Bola di album Jurus Tandur sudah diberikan ke LPI sebagai ikon dukungan,” kata Bunda Iffet.
Soal dukungan itu, Bunda Iffet bahkan tak main-main. Ia rela datang ke stadion-stadion penyelenggaraan pertandingan LPI. Meski sudah berumur, namun semangat Bunda Iffet mendukung sepak bola lebih baik menjadi semacam penyemangat bagi anak-anak muda. “Tidak hanya kali ini saya datang menyaksikan pertandingan kompetisi LPI, pada pembukaan LPI di Solo beberapa waktu lalu saya juga hadir mendukung,” lanjutnya.
Bahkan Presiden Klub Medan Chiefs Deli Serdang, Sihar Sitorus meminta kata-kata petuah kepada Bunda Iffet agar skuad-nya senantiasa bersemangat. “Bunda, apa kira-kira yang harus dilakukan anak-anak pecinta sepak bola agar mempunyai semangat pantang menyerah seperti Slank misalnya,” tanya Sihar.
Dan dijawab Bunda Iffet. “Biarkan anak-anak menggeluti apa yang diinginkan dan disukainya. Kalau mau main bola, maka seriuslah main bola, jangan main-main,” petuah Bunda.
Soal pendapatnya terhadap Medan Chiefs, Bunda Iffet memberi komentar positif.  “Saya datang ke sini untuk memberikan dukungan sekaligus ingin bertemu dengan Pak Sihar. Pemain tampil cukup baik. Mudah-mudahan di pertandingan berikutnya jadi lebih baik lagi,” ungkap perempuan paruh baya yang kerap berkerudung dan berkacamata itu.



onethree Almachzumi

Dukungan kepada Liga Primer Indonesia (LPI) terus mengalir, termasuk dari Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan selebriti. Dukungan ini menjadi sinyal masyarakat sudah teramat kesal dengan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid.
Liga yang pembukaan debutnya di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, akan diramaikan oleh konser kelompok musik Slank itu tak hanya mengantongi dukungan dari jenderal di Polri dan Menpora, tetapi juga dari Gubernur Fauzi Bowo.
Fauzi menegaskan sudah selayaknya setiap langkah memajukan prestasi olahraga nasional didukung dan disambut baik. “Usaha peningkatan kualitas sepakbola melalui jalur ini (LPI-red) harus didukung. Apalagi, usaha melalui jalur yang lain hanya jalan di tempat dan, bahkan mundur,” tandas Fauzi, di Balaikota, Jumat (7/1).
Lebih lanjut Fauzi berharap semua pihak, termasuk PSSI, tidak berprasangka buruk terlebih dulu terhadap penyelenggaraan LPI. Sehingga penggunaan otoritas untuk menekan penyelenggaraan LPI juga disarankan untuk tidak dilakukan.
“Bukan masanya lagi untuk gagah-gagahan dalam menggunakan otoritas. Untuk memajukan persepakbolaan nasional apa pun dapat dilakukan,” tandas gubernur yang akrab dipanggil Foke itu.
Kendati demikian orang nomor satu di DKI ini mengaku, belum memikirkan untuk memindahkan Persija maupun Persitara dari Liga Super Indonesia (LSI) untuk bergabung bersama LPI.
“Kebijakan itu sepenuhnya kewenangan manajer kesebelasan masing-masing. Jangan sampai mereka bilang diintervensi oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
MELAWAN ARUS
Tak ketinggalan para selebritis Indonesia ikut memberikan dukungannya terhadap LPI. Penyanyi Nina Tamam, Cinta Laura dan bintang film Tina Astari mendukung berjalannya pertandingan tersebut.
Nina Taman mempunyai keinginan besar untuk melihat langsung pertandingan LPI di Solo, Jawa Tengah, bahkan ia pun mengaku salut dengan LPI yang berani melawan arusnya PSSI.
“Wah aku salut banget dengan LPI yang berani melawan arus. Aku sangat mendukung apalagi mereka itu dibiayai sendiri tanpa menggunakan dana APBD, hebat itu. Sudah saatnya kita bilang goodbye ke PSSI kalau masih keras kepala begitu,” tutur Nina Tamam, pemilik album This Is Me.
Sementara itu, pelantun Cinta Atau Uang, Cinta Laura juga menyatakan dukungannya terhadap pertandingan sepakbola yang diselenggarakan LPI. “Salut aja ya buat LPI yang begitu berani. Apalagi PSSI itukan nggak mau ngalah, egois banget. Seharusnya berpikir positiflah PSSI agar persepakbolaan Indonesia maju,” tutur Cinta Laura.
Puteri dari Herdiana Khiel ini mengagumi LPI karena profesional dalam hal penyaringan bibit baru para pemain sepakbola. “Beri kesempatan untuk para pemain muda untuk menunjukkan bakatnya, jadi jangan disia-siakan seperti itu,” ungkapnya.
KECEWA
Di tempat terpisah, bintang film Lari Dari Blora, Tina Astari mengaku masih kecewa dengan sikap PSSI yang terlalu egois dalam menyikapi masalah yang ada.
“Kebijakannya itu nggak masuk akal banget, masak Irfan Bachdim nggak boleh gabung sama timnas, padahal dia punya kemampuan dan prestasi yang bagus di piala AFF kemarin. Aku berharap Indonesia bisa seperti Inggris yang mampu mengembangkan olahraga sepakbola,” harap Tina Astari, kemarin.
BATIK SOLO
Sementara itu, juru bicara LPI, Aby Hasantoso menjelaskan bahwa pada upacara pembukaan pertandingan perdana Liga Primer Indonesia di Stadion Manahan Solo, sore ini, dihadiri Walikota Solo Joko Widodo serta aparat Pemda setempat.
Selain itu, Deville Solo Batik Carnival dan atraksi seni Topeng Ireng juga akan tampil untuk memeriahkan upacara pembukaan tersebut. 

Slank news

Slank New Year Live Concert
Slank Hibur Publik Tenggarong dan Slankers Kalimantan


Vokalis Slank, Kaka, menghampiri ribuan Slankers yang memadati lapangan parkir gedung PKM Tenggarong Seberang


Kehadiran Slank turut menyemarakkan suasana malam pergantian tahun di Tenggarong

 02/01/2011 15:48 WITAPenampilan band legendaris Indonesia, Slank, di malam pergantian tahun benar-benar mampu menghipnotis ribuan penonton yang memadati lapangan parkir gedung PKM Tenggarong Seberang, Jum'at (31/12) malam.


2011: Lo Harus Grak!!! Demikian tema yang diambil dalam konser malam tahun baru Slank tersebut. Tak hanya warga Kutai Kartanegara (Kukar) yang terhibur, ribuan Slankers atau fans berat kelompok Slank dari berbagai kota di Kalimantan sangat terpuaskan dengan aksi band kesayangan mereka.


Apalagi band yang dimotori Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ridho (gitar), Ivanka (bass) dan Abdee (gitar) ini tampil membawakan 20 tembang-tembang terbaik mereka.


Ribuan penonton turut bergoyang dan menyanyi bersama Slank, termasuk Bupati Kukar Rita Widyasari dan pejabat lainnya, yang tampak familiar dengan lagu-lagu Slank.


Slank mulai tampil di atas pentas sekitar pukul 22.45 WITA dan langsung mengajak ribuan fans untuk menyanyikan lagu Mars Slankers.


Ada 14 tembang yang dibawakan Slank pada sesi pertama. Usai Mars Slankers, dilanjutkan dengan Lo Harus Grak, I Miss U But I Hate U, Gara-Gara Kamu, Virus, Kilav, Bang-Bang Tut, Tong Kosong, Ketinggalan Zaman, Balikin, Anak Mami, Percuma, Maafkan dan Ku Tak Bisa.


Bupati Kukar Rita Widyasari tampil bersama Slank membawakan tembang Terlalu Manis



Aksi drummer Slank, Bim Bim, yang masih tetap enerjik

Setelah itu, beberapa menit jelang pergantian tahun, Bupati Kukar Rita Widyasari didampingi pejabat Muspikab naik ke atas panggung untuk menyampaikan sambutan akhir tahunnya.


Dikatakan Rita, tahun 2011 merupakan awal dari aksi grand strategy program Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja) dalam rangka mempercepat pembangunan yang berujung pada kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Kukar.


"Dengan Gerbang Raja, kita juga bangun kesetaraan gender. Dan tentu saja dengan Gerbang Raja kami anti korupsi," ujar Rita sambil mengepalkan tangan yang disambut degan tepuk tangan yang meriah dan teriakan "Buktikan!" dari para Slankers.


Tepat pukul 00.00 WITA, Bupati Rita Widyasari bersama para pejabat Muspikab dan personil Slank membunyikan terompet sebagai tanda telah masuknya tahun 2011.


Bersamaan dengan itu, ratusan kembang api diluncurkan dari sisi panggung dan memancarkan aneka warna yang indah di atas langit kawasan gedung PKM Tenggarong Seberang.


Setelah pesta kembang api, Slank pun melanjutkan konsernya. Yang teristimewa, sesi kedua konser ini dibuka dengan duet bersama Bupati Kukar Rita Widyasari untuk membawakan lagu bertajuk Terlalu Manis.


Kemudian Slank membawakan tembang Lagu Tahun Baru, Jurus Tandur, Orkes Sakit Hati dan S.B.Y. Sebagai penutup, Slank tampil membawakan lagu Kamu Harus Pulang.


Konser garapan KNPI Kukar bekerjasama dengan Pemkab Kukar dan LA Lights ini berakhir sekitar pukul 01.00 WITA. Ribuan Slankers maupun warga kota Tenggarong pun membubarkan diri dengan tertib.
(win/her)


Bupati Kukar Rita Widyasari mengajak pemuda untuk ikut berpartisipasi menyukseskan program Gerbang Raja.